Wisata Air Terjun di Atas Awan, Pengembangan Potensi Alam Desa Citorek

Objek Wisata di Desa Citorek.
Sumber :

VIVA – Dibalik kondisi geografis Kabupaten Lebak yang sebagian wilayahnya berupa perbukitan, tersimpan beragam potensi wisata alam yang indah dan menyejukkan mata.

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Potensi wisata alam ini tepatnya berada adalah Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Segudang objek wisata alam yang masih sangat asri ini memiliki suasana yang sejuk dan nyaman. Ditambah dengan pemandangan yang sangat luar biasa menambah rasa damai dan tenang ketika mengunjungi wilayah tersebut.

Wilayah wisata yang ada di Desa Citorek Kidul ini masih berada didalam kawasan Hutan Lindung, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Seperti yang diterangkan Sukmadi, Ketua Komunitas Pemuda Pecinta Alam Citorek Kidul (Kompack), di Desanya tersebut terdapat lebih dari lima objek wisata alam Air Terjun, atau warga sekitar lebih sering memanggilnya Curug, dimana lokasi dan suasana yang berbeda dan memiliki ketinggian mencapai puluhan meter.

”Saat ini sudah banyak wisatawan yang berkunjung kesini, mulai dari berbagai macam wisatawan seperti halnya komunitas motor, pecinta alam, rombongan keluarga, juga yang lainnya dari berbagai kota,” ungkap Sukmadi kepada tim Viva melalui aplikasi pesan singkat. 

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

Namun demikian, potensi alam yang sekarang dimiliki Desa Citorek tidak terjadi begitu saja. Meskipun menjadi kawasan Hutan Lindung, masyarakat di desa tersebut memperjuangkan dan mengupayakan agar objek wisata yang dimiliki Desa Citorek juga bisa dinikmati banyak orang. 

“Sebenarnya tantangan utama yang muncul adalah benturan antara pelestarian budaya, alam, dan kekhawatiran wisata memunculkan efek- efek negatif,” ujar Narta Kepala Desa Citorek kepada tim Viva melalui aplikasi pesan singkat. Masyarakat di Desa Citorek, lanjut Narta banyak yang belum memahami bagaimana mengelola kepariwisataan dan cara mengembangkan potensi alam. 

Tidak hanya itu, Sukmadi juga mengatakan bahwa masalah akses jalan, yang berkenaan dengan potensi alam ini masih kurang dan bahkan awalnya tidak ada penunjang akses jalan yang bagus untuk dilalui untuk menuju lokasi.

“Akhirnya kita membangun simbiosis mutualisme antara pariwisata dan budaya. Jadi, selain mengembangkan sektor pariwisata kita juga turut serta melestarikan lingkungan budaya kita,” katanya.

Narta juga menjelaskan proses pembenahan atau pengembangan berbagai akses menuju objek wisata di Desa Citorek. Menurutnya proses pengembangan objek wisata di Desa Citorek banyak melibatkan anak-anak muda di desanya. 

“Kami mengajak seluruh kalangan masyarakat khususnya pemuda pemudi untuk ikut serta mengembangkan dan mengeksplorasi serta mengenalkan potensi alam yang ada di Desa Citorek Kidul,” ujar Narta.

Pengembangan objek wisata di Desa Citorek yang dilakukan anak-anak muda di desa inipun meliputi berbagai kegiatan. 

“Mulai dari kegiatan pembinaan dari pihak terkait kepariwisataan kepada masyarakat tentang pemahaman cara pengelolaan pariwisata. Juga Membangun sarana atau fasilitas pendukung lainnya di titik-titik yang strategis untuk berfoto misalnya: Gazebo atau tempat duduk, parkir motor, dan bumi perkemahan. Serta menyiapkan tempat untuk para pedagang dan tempat berselfie para pengunjung atau wisatawan yang datang.” jelas Narta.

Pengembangan objek wisata ini menurut Narta juga dibantu oleh dana desa dengan Penyertaan Modal ke “BUMDes Alam Sampurna” sebesar Rp. 235.109.000,-. “Pengembangan objek wisata ini juga dibantu oleh dana desa yang disalurkan dari BUMDesa Alam Sampurna,” katanya. 

Kini dengan adanya pariwisata ini selain meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat setempat juga bisa mengurangi angka pengangguran yang ada di sekitar wilayah Desa Citorek Kidul.

”Setiap harinya, wisatawan yang datang berkunjung ke lokasi objek wisata ini bisa mencapai lebih dari 300 orang. Jadi, kehadiran potensi alam yang kami miliki diartikan sebagai kehadiran rezeki bagi sejumlah orang mulai pemandu wisata, tukang ojek sampai dengan para pedagang. Sektor pariwisata bukan sekedar memberikan keuntungan bagi pelaku bidang pariwisata, melainkan juga memberikan keuntungan sektor-sektor lain diluar pariwisata,” tutur Narta. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya