Taman Desa Jaboi Jadi Fasilitas untuk Kembangkan Edukasi Anak

Taman Desa Jaboi
Sumber :
  • Dok . Desa Jamboi

VIVA – Dunia anak-anak tentu saja sangat lekat dengan dunia bermain. Mereka merasa senang dan menjadi lebih ceria saat bermain. Namun, sayangnya, kebanyakan orangtua sering beranggapan kegiatan itu sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat. Padahal, bermain sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Dengan bermain, perkembangan fisik anak bisa membaik, karena dengan bergerak, bisa melatih kesehatan dan kekuatan otot tubuh anak. Selain itu, keterampilan motorik, seperti gerakan tubuh dan keterampilan jari-jemari anak akan semakin terlatih. Bergerak aktif tentu sangat baik ketimbang membiarkan anak duduk bermain gadget.

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak orangtua yang mulai prihatin dengan perilaku anak mereka yang lebih cenderung menggunakan gadget untuk bermain game daripada bersosialisasi dengan teman sebayanya. Termasuk juga di Desa Jaboi, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Untuk itu, Pemerintah Desa Jaboi melakukan inovasi dengan membangun Taman Desa sebagai ajang bermain dan edukasi anak dengan melibatkan kemitraan. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan fasilitas yang sudah ada sebelumnya berupa pagar, wahana permainan, dan rak buku perpustakaan serta buku-buku bacaan anak.

Inovasi ini dilakukan dengan dukungan Dana Desa untuk pembuatan Taman Desa sebagai taman bermain anak. Pemerintah Desa Jaboi menganggarkan biaya pembuatan gedung perpustakaan dan aula pertemuan sebesar Rp. 95.000.000, pengecoran dan pemasangan keramik taman Rp. 35.000.000, pembuatan kursi dan meja Rp. 25.000.000, pembuatan pagar Rp. 55.000.000, pengadaan mobiler alat bermain Rp. 65.000.000, dan pengecatan Rp. 15.000.000.

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

Untuk pengadaan buku baca di perpustakaan, bersumber dari donasi para mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Universitas Gadjah Mada, dan Ibu Gubernur Aceh. Dari semua itu, terciptalah tempat bermain dan edukasi bagi anak anak yang juga menjadi tempat melewatkan waktu sore sambil belajar bersama, bersosialisasi, dan yang terpenting tidak lagi bermain gadget sepanjang hari.

“Sebelum ada taman, anak-anak tidak ada kegiatan, cuma bermain saja. Sesudah ada taman, anak-anak lebih suka bermain di sini karena ada wahana bermain seperti perosotan dan ayunan. Di taman, juga ada rumah baca bagi anak-anak usia dini, jadi manfaatnya banyak. Bisa juga membaca buku, main sepatu roda dan bola kaki. Rencana kami ke depan akan terus menambah buku agar minat baca anak-anak  meningkat serta menambah tempat bermain,” ujar Rahman selaku Kepala Desa Jaboi saat dihubungi tim VIVA.

Taman Desa Jaboi ini berhasil memberikan ruang baru untuk anak-anak agar aktif belajar dengan bergembira. Orangtua tidak lagi terlalu risau dengan perkembangan anak, karena mereka dapat diawasi di satu tempat berkumpul untuk bermain dan belajar bersama. Secara tidak langsung, Taman Desa menggalakkan budaya gemar membaca dimulai dari masa kanak-kanak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya