Denda Seruni, Rawa Penuh Sampah yang Disulap Jadi Wisata Penuh Pesona

Wisata Denda Seruni, Lombok Timur.
Sumber :
  • Kemendesa

VIVA – Bagi Anda yang pernah merasakan indahnya wisata Lombok, mungkin juga tidak asing dengan tempat wisata indah ini, Denda Seruni di Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Keindahan Danau ini sudah terkenal bahkan sampai keluar Lombok.

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Namun, siapa sangka Denda Seruni awalnya adalah rawa-rawa yang penuh sampah, kotor dan kumuh. Tapi kini, rawa yang sebelumnya terlihat kumuh karena sampah itu telah berubah menjadi tempat wisata yang tidak hanya cantik, tapi juga sejuk dan memiliki spot foto yang indah. Cocok untuk tempat berswafoto bersama kerabat dan keluarga. 

Di balik kesuksesan destinasi wisata Denda Seruni ini, ada perjuangan besar dari para warga Desa Seruni Mumbul. Semula Desa Seruni Mumbul merupakan desa pemekaran dari Desa Labuhan Lombok. Sejak 2011 desa ini mulai melaju membangun desa yang dimulai dari uang swadaya masyarakatnya.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

"Awalnya dari swadaya dulu, kita gotong royong membangun jalan dan infrastruktur desa. Tahun 2018 kami mendapatkan dana desa, kemudian kami gunakan untuk membangun lapangan futsal," ungkap Kepala Desa Seruni Mumbul, Tajuddin kepada tim Viva melalui Whatsapp. 

Lapangan futsal yang dibuat di area bibir pantai tersebut menjadi unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Seruni Mumbul. Setelah pembangunan lapangan futsal selesai pada awal 2019 lalu, menurut Tajuddun banyak warga desa bahkan dari kecamatan-kecamatan tetangga yang datang untuk sekadar melihat atau juga bermain di lapangan tersebut. Bermula dari pembangunan lapangan futsal inilah, akhirnya dimulailah pengelolaan Denda Seruni.

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

Imran, Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Seruni Mumbul, mengatakan sebelum membangun Denda Seruni diadakan rapat antara LKMD, BPD, masyarakat, tokoh pemuda sampai akhirnya ada kata sepakat membuat wisata Denda Seruni dengan modal Rp 649 juta yang diambil dari dana desa. Wisata Denda Seruni seluas 1,5 hektare ini menurut Imran awalnya merupakan rawa-rawa atau danau yang tidak terurus.

Wisata Denda Seruni memang masih terbilang baru. Tepatnya, wisata ini baru diresmikan pada 5 Juni 2019. Yang unik dari wisata Seruni, yaitu traveler atau para pengunjung bisa menikmati pemandangan rawa-rawa yang terbentuk oleh puluhan mata air. Nah, mata air ini mengucurkan air tawar segar dari dalam tanah, padahal letak rawa-rawa ini sangat dekat dan terhubung dengan laut.

Tidak hanya itu, di Seruni pengunjung juga bisa menikmati pemandangan rawa yang asri. Denda Seruni ini juga menyewakan perahu, bebek-bebek kayuh, sepeda air, serta perahu boat yang digunakan untuk mengelilingi rawa-rawa. Biaya sewanya pun sangat murah, hanya Rp 3.000 saja untuk semua fasilitas.

Di sini juga ada rumah pohon unik yang wajib dinaiki karena pemandangan yang terlihat dari atas rumah pohon ini begitu indah. Tak hanya itu, spot-spot foto terbaik juga tersedia seperti spot hati hingga spot payung-payung yang terbuat dari jerami.

Imran mengatakan sejak adanya Denda Seruni ini, pendapatan desa jadi meningkat. Bulan pertama setelah dibuka saja Denda Seruni mendapatkan hasil yang menakjubkan yakni Rp 62 juta rupiah dengan jumlah kunjungan mencapai 1.000 orang.

Hingga saat ini, objek wisata seluas 1,5 hektare ini masih ramai pengunjung. Ia mengungkapkan pada hari biasa ada 400-600 kunjungan, sedangkan saat weekend bisa 600-1.000 kunjungan per hari.

Tajuddin pun memiliki rencana ke depan untuk Denda Seruni. "Untuk ke depannya, karena Denda Seruni ini nyambung dengan hutan mangrove yang ada di sini, tahun 2020 kita akan membangun jembatan mengelilingi hutan mangrove ini," ucapnya Tajuddin berjanji.

Berkat dana desa, Seruni Mumbul mampu menjadi salah satu desa wisata unggulan di Lombok Timur yang selain mampu menambah pendapatan desa tentunya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Bicara dana desa, Tajuddin  berharap kedepannya  dana desa bisa ditingkatkan supaya makin bisa menata desa. “Supaya masyarakat tidak lagi keluar mencari pekerjaan, supaya kita bisa menciptakan lapangan kerja, dapat menata desa selayaknya desa yang bersih dan sehat," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya