Sekjen Kemendes PDTT: Peran Milenial Penting untuk Pembangunan Desa

Anwar Sanusi, Sekjen Kemendes PDTT.
Sumber :
  • Kemendesa

VIVA – Indonesia memiliki bonus demografi dengan membanjirnya anak muda usia produktif yang berasal dari kaum milenial. Situasi ini dinilai dapat dimanfaatkan oleh para stakeholders, baik dari pemerintah maupun pemilik bisnis untuk lebih meningkatkan peran kaum muda terutama dalam pembangunan daerah dan desa. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Sejalan dengan keadaan Anwar Sanusi Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) seperti dikutip dalam interviewnya bersama TvOne mengatakan, saat ini dan mungkin 15 tahun ke depan Indonesia mendapatkan situasi demografi yang sangat menguntungkan yang dikenal dengan bonus demografi.

Anwar menjelaskan bahwa komposisi usia kaum muda ini merupakan komposisi ideal di usia produktif. “Komposisi usia, sekitar 15 -34 tahun dan sebentar lagi mereka ini akan masuk dalam dunia kerja yang sangat produktif sehingga kalau mereka betul-betul dikelola dengan baik maka akan menjadi semacam sumber daya ekonomi yang luar biasa,” papar Anwar. 

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Kaum muda ini seperti diungkapkan Anwar memiliki peran yang sangat signifikan dalam banyak hal. Karena biasanya usia-usia ini adalah usia yang sangat energik, di mana tingkat produktivitas berada dalam titik puncak. Selain energik mereka juga memiliki sisi kapasitas intelektual yang sangat bagus. Karena mereka tentunya mendapatkan asupan pengetahuan dan juga keterampilan yang sangat lebih baik dibanding dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal penting yang dimiliki para pemuda itulah yang diperlukan dalam keterlibatan pembangunan desa.

Melihat peran dan potensi yang dimiliki generasi milenial saat ini, Anwar pun mengatakan hal tersebut menjadi salah satu fokus yang dilakukan Kemendes PDTT, yaitu memberdayakan kaum milenial sehingga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembangunan desa. 

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

“Sejak 2015 sampai dengan saat ini pemerintah berkomitmen untuk menjadikan desa sebagai sebuah kekuatan yang juga sesuai visinya, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa. Komitmen pemerintah yang signifikan adalah dengan adanya dana desa. Dana desa sampai dengan 2019 telah mencapai Rp 257 triliun. Kemudian ini menciptakan situasi atau kesempatan bagi anak-anak muda atau milenial untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa,” tegas Anwar.

Terkait hal tersebut, Anwar menjelaskan bahwa dengan masih tingginya tingkat urbanisasi dari desa ke kota, maka membuat generasi milenial ini betah di desa mereka juga menjadi hal serius yang harus dilakukan. 

“Membuat kaum muda ini betah di desa mereka, artinya mereka menganggap yang namanya desa ini ladang harapan bagi mereka. Untuk itu maka, beraneka program terutama selain dari dana desa, juga dari program lain yang kita arahkan bahwa setiap desa ini akan muncul produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah dan juga meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain produk-produk unggulan, yang kedua adalah dengan memberikan program di desa-desa agar bisa membangun sarana olahraga desa,” katanya.

Sarana olahraga desa inilah yang menurut Anwar dapat menjadi wadah bagi para anak muda untuk menyalurkan aneka hobi mereka sehingga mereka bisa lebih lama tinggal di desa. Selain itu, Anwar juga menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mendorong pendapatan ditingkat desa melalui pengelolaan produk-produk yang bernilai ekonomis. 

“BUMDes ini sudah ada 45.540. Ini adalah data di awal tahun 2019. Nah, kalau dari sisi omset ini sudah hampir Rp 1,14 triliun dari BUMDes. Bahkan ada sekitar 125 BUMDes yang omsetnya di atas Rp 1 miliar, bahkan beberapa BUMDes tertentu omsetnya berkisar Rp 35 miliar. BUMDes ini tugasnya mengelola satu industri ditingkat pedesaan. Ada yang mengelola wisata, sarana dan prasarana pertanian, keuangan dan lain sebagainya. Dan tentunya ini juga bisa dikelola oleh kaum muda desa,” jelasnya.

Untuk itu, dampak dari program-program yang dilakukan Kemendes PDTT dalam program inovasi dan pembangunan desa melalui dana desa menurut Anwar dapat membantu mengurangi angka pengangguran di desa. “Dampaknya, sekarang kita lihat tingkat pengangguran di pedesaan juga menurun, kemudian kita juga ingin nantinya ketika setelah lebaran urbanisasi tidak melonjak,” pungkas Anwar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya