VIVA – Musik Kompang mewarnai acara Welcome Dinner saat Gubernur Riau Arsyadjuliandi menjamu para tamu Hakteknas ke-23 di Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Riau, Gedung Srindit Jl Diponegoro Pekanbaru, Kamis 9 Agustus 2018.
Sekitar 500 tamu undangan hadir dalam acara Welcome Dinner tersebut. Hadir juga Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, serta tamu lainnya dari Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan Perguruan Tinggi, Duta Besar, Perwakilan Negara sahabat, Kepala LPNK, dan Civitas Pemerintah Provinsi Riau.
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im diawal sambutannya mengucapkan selamat ulang tahun kepada provinsi Riau yang ke-61.
Ainun juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Riau atas kontribusi dalam penyambutan dan penyelenggaraan Hakteknas ke-23.
"Dalam kegiatan ini kami tidak hanya dapat melaksanakan upaya untuk membangun ekosistem inovasi, kami juga dapat menikmati sajian seni dan budaya Riau, dan juga yang tidak terlupakan masakan Riau yang telah kita nikmati. Terima kasih juga kepada Presiden ke-3 Republik Indonesia B.J. Habibie yang telah memberikan inspirasi, motivasi, memberikan keyakinan tentang pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perkembangan Indonesia kedepan," ujar Ainun.
Dalam penutupnya Ainun mengajak seluruh masyarakat, khususnya Riau, agar dapat melihat hasil-hasil perkembangan teknologi yang telah dihasilkan oleh Kementerian, masyarakat, industri, dan peneliti, yang tersaji dalam pameran Ritech Expo untuk menambah pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sedang berkembang saat ini.
Dalam sambutannya Gubernur Riau Arsyadjuliandi juga ucapkan selamat datang di Pekanbaru dan berterima kasih atas kepercayaan Menristekdikti Mohamad Nasir dan seluruh jajarannya yang memilih Provinsi Riau sebagai tuan rumah puncak pelaksanaan Hakteknas ke-23 tahun 2018.
“Bagi kami ini merupakan sebuah kehormatan dan kami berikhtiar untuk bisa menjadi menjadi tuan rumah yang melayani tamu dengan baik," tuturnya.
Ali Mochtar Ngabalin Kasih Sinyal Ada Kepala Badan Kena Reshuffle
Ali Mochtar Ngabalin tegaskan keputusan reshuffle itu adalah hak prerogratif Presiden Jokowi berdasarkan amanat undang-undang.
