- Instagram/@theworldwars
VIVA – 13 April 1945 adalah momen yang sangat bersejarah bagi Tentara Merah Uni Soviet. Di hari pada musim semi itu, pasukan jutaan pasukan Soviet didukung Bulgaria di bawah komando Jenderal Fyodor Tolbukhin dan Jenderal Vladimir Stoychev, berhasil memukul tentara Nazi Jerman dari Wina, Austria.
Peristiwa itu dikenal dengan nama Penyerangan Wina (Vienna Offensive). Pertempuran antara pasukan Nazi Jerman dan Tentara Merah Soviet dan Bulgaria berlangsung sejak 2-13 April 1945.
Mengutip data dari buku "The Eastern Front 1943–1944: The War in the East and on the Neighbouring Fronts", saat itu pasukan Soviet dan Bulgaria unggul jumlah dari pasukan Nazi Jerman.
Tercatat, pasukan Soviet dan Bulgaria memiliki 1.171.800 prajurit dari 77 divisi, dan didukung dengan 1.600 tank. Sementara itu, pasukan Nazi Jerman yang sudah terpukul hanya punya 270 ribu prajurit dan 772 tank.
Meski sudah berhasil mengusir pasukan Nazi dari Austria, sejumlah warga ibukota Austria ini mengalami trauma. Bengisnya anak buah Adolf Hitler itu membuat banyak sipil yang terbunuh, dan membuat jutaan penduduk Austria hidup dalam ketakutan.
Tak jarang, banyak warga Wina yang memilih untuk menghabisi nyawanya sendiri karena putus asa dan ketakutan. Saat tentara Soviet memasuki Wina, banyak mayat-mayat yang tergeletak di beberapa sudut kota.
Salah satu pemandangan mengerikan terlihat dalam sebuah foto yang diunggah akun Instagram bernama @theworldwars. Dalam beberapa slide, tampak sejumlah perwira pasukan Soviet memandangi sejumlah mayat wanita yang terbujur kaku di bangku taman kota Wina.
Darah yang keluar dari hidung mayat-mayat wanita ini, membuat pemandangan yang terlihat di foto ini semakin mengerikan.