Pistol Mengerikan Pengawal Presiden Rusia, Paling Ditakuti Amerika

VIVA Militer: Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • Kremlin Rusia

VIVA – Tahukah anda pistol jenis apa yang paling canggih dan berbahaya di dunia saat ini? Berreta atau Makarov?.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Ternyata tidak keduanya, pistol paling hebat saat ini bernama SR-1 Vektor, pistol ini hanya dipegang oleh pengawal pribadi Presiden Rusia, Vladimir Putin saja.

SR-1 Vektor merupakan pistol kekinian yang ciptakan para insinyur di Rusia. Pistol memiliki kemampuan jauh dari Berreta dan Makarov bahkan dari Yarigin.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

SR-1 Vektor yang dikenal juga dengan sebutan Gyurza ini bisa menembus 30 lapis kevlar lho. Kebayang enggak, mau pakai rompi anti peluru tercanggih pun bakal dengan mudah ditembus sama peluru yang dilepaskan dari Gyurza.

Saking hebatnya pistol ini, Amerika Serikat melarang SR-1 Vektor masuk ke negara mereka. Alasannya bisa membahayakan sipil.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

"AS tidak mengizinkan pasukan khusus Rusia menggunakan SR-1 di wilayah mereka karena daya tembaknya, dan petugas Layanan Perlindungan Federal harus beroperasi dengan pistol Yarigin 9x19 mm selama perjalanan ke luar negeri," kata Pemimpin Redaksi majalah ‘Homeland Arsenal’ Viktor Murahovsky.

VIVA Militer: SR-1 Vektor.

Seperti dikutip VIVA Militer dari Rusia Beyond, Rabu 27 Mei 2020, SR-1 memang cukup mengerikan, bayangkan saja kalau sebutir peluru ditembakkan ke tubuh orang, peluru bakal dengan mudah menembus tubuh dan bisa melukai orang lainnya.

Pistol ini menggunakan peluru 9x21 milimeter yang lebih kuat. Sedangkan pistol buatan Eropa seperti Berreta dan Glock 17 cuma memakai peluru 9x19 milimeter.

Tak cuma mampu memnembus 30 lapisan kevlar rompi anti peluru, peluru yang ditembakkan dari SR-1 juga bisa menembus selembar baja setebal 4 milimeter dalam jarak tembak 50 meter.

Pistol ini memang dirancang untuk pertempuran jarak dekat seperti diperkotaan, karena itu sangat cocok dipakai pengawal pribadi presiden.

Dan tentunya pengawal presiden yang memegang pistol dipastikan telah lulus pelatihan khusus untuk menghindari korban selain target.

"Protokol Layanan Perlindungan Federal tidak memperhitungkan kemungkinan masalah 'tembakan yang ramah'. Para penjaga pribadi telah lulus pelatihan untuk menghindari korban seperti itu, tetapi tugas utama mereka adalah melindungi pemimpin negara dengan segala cara, apa pun yang terjadi. Oleh karena itu, mereka tidak mungkin dihadapkan pada konsekuensi yang berat dan tidak lebih dari penyelidikan internal jika jatuh korban yang tak terduga asalkan presiden selamat,” kata Murahovsky.

Baca: Tragis, Kaki Tentara Israel Putus Sengaja Ditabrak Warga Palestina

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya