Benarkah Propaganda Amerika Mulai Adu Domba China dengan Islam?

Amerika
Sumber :

VIVA – Waspada, rupanya Amerika mulai memakai strategi adu domba untuk melemahkan dominasi China dalam ketegangan yang terjadi antara kedua negara akhir-akhir ini. Tak tanggung-tanggung Negeri Paman Sam kini membenturkan Negeri Tirai Bambu dengan Islam.

Umat Islam di Amerika Serikat Bakal Rayakan Idul Fitri Rabu 10 April 2024

Lalu, isu Islam apa yang dipakai Amerika untuk politik adu domba itu?

Ya bisa saja disebut demikian ataupun tidak, Namun kenyataannya, Kongres Amerika baru saja menyetujui pemberian sanksi terhadap China atau penumpasan terhadap warga Muslim Uighur.

Bangga! Film Badarawuhi di Desa Penari Umumkan Tanggal Tayang di Amerika Serikat

Seperti dikutip VIVA Militer dari Aljazeera, Kamis 28 Mei 2020, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika telah menyetujui undang-undang yang menyerukan sanksi kepada pejabat China yang dianggap bertanggungjawab atas penindasan terhadap Muslim Uighur. Dan RUU itu akan dikirimkan ke Gedung Putih agar segera ditanda tangani Presiden Donald Trump untuk memveto atau menandatangani undang-undang.

Undang-Undang Hak Asasi Manusia Uighur disahkan melalui pemungutan suara 413-1 pada hari Rabu dan terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Mike Pomp memberi tahu Kongres bahwa pemerintah tidak lagi menganggap Hong Kong otonom dari Cina.

Krisis Ekonomi, Pemerintah China Lakukan Penghematan Ketat

RUU itu menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya di provinsi Xinjiang China, tempat PBB memperkirakan bahwa lebih dari satu juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp.

Ini memilih sekretaris Partai Komunis di kawasan itu, Chen Quanguo, anggota Politbiro kuat China, yang bertanggung jawab atas "pelanggaran berat hak asasi manusia" terhadap mereka.

Amerika China.

"Tindakan biadab Beijing yang menargetkan orang-orang Uighur adalah kemarahan terhadap hati nurani kolektif dunia," kata pembicara Nancy Pelosi, seorang Demokrat, kepada rumah itu dalam mendukung RUU itu.

Pesan itu bersifat bipartisan, dengan Michael McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, menuduh Cina "genosida budaya yang disponsori negara".

Beijing berupaya untuk "sepenuhnya menghapuskan seluruh budaya hanya karena tidak sesuai dengan apa yang oleh Partai Komunis Tiongkok dianggap sebagai 'Cina'," kata McCaul. "Kita tidak bisa duduk diam dan membiarkan ini berlanjut ... Keheningan kita akan terlibat, dan kelambanan kita akan menjadi peredaan kita."
'Tindakan yang berarti'

Dukungan yang hampir bulat di Kongres Senat mengesahkan RUU dengan persetujuan bulat -memberi tekanan pada Trump untuk menjatuhkan sanksi hak asasi manusia terhadap China.

Presiden Amerika Serikat tuduh China penyebar virus corona.

Meskipun sesama anggota Partai Republik Trump di Kongres mengatakan mereka berharap dia akan menandatangani RUU tersebut, Gedung Putih belum mengindikasikan apakah dia akan melakukannya. Pembantu tidak menanggapi permintaan komentar.

Hubungan antara Trump dan pemerintah China menjadi semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir karena Trump menyalahkan Beijing karena memperburuk pandemi Virus Corona atau COVID-19. Bahkan kedua negara sudah saling ancam akan mengerahkan kekuatan militer bahkan perang nuklir.

Isu kekerasan terhadap Muslim Uighur memang kentara dipakai Amerika untuk mengadu domba, sebab sebelum terjadi wabah corona. Amerika tak pernah peduli dengan nasib Muslim Uighur.

Yang paling terlihat sekali Amerika menjadikan Muslim Uighur sebagai alat propaganda ialah, Amerika menyebar berita-berita kekerasan terhadap Uighur ke wilayah Persia dan dilakukan langsung oleh Kedutaan Besar. Padahal selama ini Kedubes Amerika di wilayah Persia tak pernah lho menyiarkan berita di luar isu Persia.

Tujuan Amerika memakai isu kekerasan Muslim Uighur di wilayah Persia untuk melemahkan kepercayaan Muslim di wilayah ini kepada China. Hal itu juga diungkapkan aktivis Persia, Omid Dana.

"Departemen Luar Negeri AS telah menerbitkan pesan dalam bahasa Persia di Twitter tentang penindasan terhadap Muslim Cina dan tujuannya Iran, sehingga bisa merusak hubungan antara Iran dan Cina!," kata Dana.

Dan yang paling anehnya, selama ini Amerika merupakan pendukung Yahudi dalam penguasaan wilayah Kota Suci Yerusalem dari Palestina oleh Israel. Dan Amerika kerap disebut sebagai dalang dari kehancuran negara-negara Islam di Timur Tengah dan Afrika.

Baca: Dokter Tentara China Bongkar Rahasia Besar Virus Corona di Wuhan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya