Komandan IRGC Ungkap Penyebab Amerika Ciut Serang Kapal Tanker Iran

VIVA Militer: Mayor Jenderal Hossein Salami
Sumber :

VIVA – Iran buka suara tentang alasan di balik aksi nekat mengirim lima kapal tanker berisi bensin ke Venezuela, meski ketika itu Amerika Serikat mengancam akan menggagalkan misi negara Republik Islam itu.

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Menurut Komandan Pengawal Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, negaranya nekat melawan ancaman Amerika itu karena mereka sudah tahu musuh bebuyutannya tak akan benar-benar memiliki nyali besar menyerang kapal tanker Iran.

Sebab menurut Jenderal perang Iran itu, kondisi Amerika sedang memburuk akibat diserang Virus Corona. "Tidak dapat menampung virus corona, AS saat ini berada dalam kondisi ekonomi terburuk," kata Hossein Salami dikutip VIVA Militer dari Aljazeera, Kamis 11 Juni 2020.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Hossein Salami mengatakan, gagalnya Amerika mengadang kapal tanker Iran membuat keterpurukkan ekonomi Amerika semakin kentara terlihat di mata dunia.

"Dengan rahmat Tuhan, hari ini kita menyaksikan penurunan awal dan cepat dari musuh bebuyutan kita, khususnya AS. Semua simbol yang ditunjukkan oleh AS dan menampilkan gambar yang tidak benar kepada dunia sedang jatuh, dan AS merobeknya. selain gambar yang telah dibuat tentang dirinya sendiri," kata Hossein Salami.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Untuk diketahui, ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan utama dunia dan menerapkan kembali sanksi terhadap negara yang telah menghancurkan ekonominya.

Keadaan menjadi lebih buruk ketika Mayor Jenderal Qassem Soleimani, dibunuh militer Amerika di dekat Bandara Baghdad pada awal Januari 2020.

Pembunuhan Soleimani membawa Iran dan Amerika Serikat ke ambang perang. Teheran membalas dengan serangan roket ke pangkalan udara Irak di mana pasukan AS ditempatkan.

Beberapa jam kemudian, pasukan Iran dalam siaga tinggi secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina lepas landas dari Teheran, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Sekutu dalam sanksi

Iran mengatakan akan melanjutkan pengiriman bahan bakar ke Venezuela jika Caracas meminta lebih banyak pasokan, meskipun ada kecaman dari Amerika Serikat tentang perdagangan kedua negara, keduanya di bawah sanksi AS.

AS telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Karibia untuk apa yang dikatakannya sebagai "operasi anti-narkoba" yang diperluas.

Lima kapal tanker minyak Iran tiba di Venezuela pada bulan Mei untuk membantu meringankan kekurangan bahan bakar, tidak menemukan tanda-tanda langsung campur tangan militer AS. Otoritas Venezuela menggambarkan "ancaman" dari Amerika Serikat atas pengiriman tersebut.

Berusaha untuk mencegah pengiriman lebih lanjut bahan bakar Iran ke Venezuela, Washington telah memperingatkan pemerintah, pelabuhan, pengirim dan perusahaan asuransi mereka bisa menghadapi langkah-langkah jika mereka membantu kapal tanker Iran.

Bahan bakar dari Iran datang pada saat kekurangan bensin di Venezuela, krisis bensein terjadi bertahun-tahun di beberapa bagian negara itu, semakin memburuk saat pandemi coronavirus.

Venezuela sebenarnya memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tetapi produksinya jatuh bebas, keruntuhan yang oleh para ahli dikaitkan dengan kebijakan yang gagal, kurangnya investasi dan korupsi. Iran dan Venezuelaa telah bersahabat dekat sejak mendiang presiden Venezuela Hugo Chavez berkuasa pada 1999.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya