Respons Aksi China di Taiwan, AS Kirim Drone Intai dan Pesawat Pembom

VIVA Militer: Drone Angkatan Udara Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk
Sumber :
  • Military.com

VIVA – Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Forces) menunjukkan sikapnya usai aksi ilegal jet tempur China yang terbang di wilayah udara Taiwan. Sebuah pesawat pembom dan drone tempur dikerahkan untuk menjalankan misi pengamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Seperti yang diketahui, dua hari lalu sejumlah jet tempur Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China tertangkap radar melintasi wilayah udara Selat Taiwan. Aksi unjuk kekuatan militer China ini mendapat respons keras dari Taiwan, yang juga tengah berseteru dengan Negeri Tirai Bambu.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Fox News, Angkatan Udara AS memberikan respons. Pesawat pembom B1-B Lancer dan Drone mata-mata RQ-4 Global Hawk. Pengerahan ini adalah respons AS, usai mengetahui ada jet tempur China yang menerobos wilayah Taiwan secara ilegal.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Pesawat pembom B1-B Lancer terbang dari Pangkalan Udara Andersen di Guam, sebagai bagian dari operasi gugus tugas yang dilancarkan oleh Komando Angkatan Bersenjata AS Indo-Pasifik.

VIVA Militer: Pesawat pembom Angkatan Udara Amerika Serikat, B1-B Lancer

Pabrik Rakit Drone Ukraina Hancur Dibom Pasukan Rusia

Sementara itu, empat pesawat B1-B Lancer lainnya juga berangkat menuju Laut China Selatan dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas.

Selain pesawat B1-B Lancer, Angkatan Udara AS juga mengirim drone intai RQ-4 Global Hawk ke Pangkalan Udara Yokota, Jepang. Pengiriman drone RQ-4 Global Hawk ke Jepang adalah bukti bahwa Angkatan Udara AS sangat berhati-hati untuk menggunakan pesawat berawak.

Selain memiliki kemampuan terbang dalam jarak tinggi, drone juga memiliki daya tahan lebih lama saat menghadapi cuaca buruk. RQ-4 Global Hawk juga punya fitur intai yang punya akurasi tinggi dalam memberikan lokasi musuh.

"Memiliki lokasi alternatif untuk melaksanakan misi kami selama cuaca buruk, dan memastikan kemampuan kami untuk terus menjalankan misi Komando Angkatan Bersenjata AS di Indo-Pasifik," ujar Letnan Kolonel Ben Crycraft, Komandan Detasemen Operasi Grup 319 Angkatan Udara AS dikutip The National Interest.

Crycraft memang tak secara langsung menyebut bahwa pengerahan pesawat B1-B Lancer dan drone RQ-4 Global Hawk, sebagai jawaban atas aksi unjuk taring China di Taiwan. Crycraft menyebut bahwa pengerahan unit intai dan tempur adalah untuk menjaga perdamaian dan pertahanan Jepang. 

"Ini juga adalah bagian dari persyaratan untuk melakukan pengintaian, sebagai dukungan terhadap pertahanan Jepang dan untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan internasional itu," kata Crycraft.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya