Singapura Bersekongkol Sama Israel Buat Rudal Canggih

VIVA Militer: Kapal Perang Singapura Luncurkan Rudal
Sumber :
  • Defense News

VIVA – Singapura dan Israel bersekongkol membentuk sebuah perusahaan yang akan memasarkan dan menjual sistem rudal Angkatan Laut yang canggih.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer dari Defense News Rabu 29 Juli 2020, perusahaan bersama ini bernama Proteus Advanced Systems yang diklaim oleh kedua negara bahwa mereka masing-masing memiliki 50 persen saham.

Singapore Technologies Engineering (STE) dan Israel Aerospace Industries (IAI) memang telah menjalin kerjasama beberapa tahun terakhir.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Namun kerjasama dengan membuat perusahaan bersama ini dinilai dapat meningkatkan kekuatan kedua perusahaan. 

Proteus Advanced Systems tengah membuat rudal generasi terbaru untuk sistem rudal anti kapal yang disebut Blue Spear. Rudal ini memperkenalkan teknologi canggih, modern dan baru yang akan menjawab permasalahan Angkatan Laut di masa depan.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Singapore Technologies Engineering akan berperan dalam mengembangkan desain, produksi subsistem utama seperti motor penguat dan hulu ledak atas rudal Blue Spear. STE terpilih karena telah berkecimpung dalam bisnis amunisi konvensional selama bertahun-tahun dengan standar NATO. 

Selain amunisi, STE juga terlibat dalam produksi lisensi rudal anti tank Rafael Spike dan rudal darat ke udara Igla Rusia PK38 yang saat ini digunakan oleh militer Singapura. 

Singapura dan Israel telah menjalin hubungan pertahanan yang dekat selama beberapa dekade. Hubungan dekat ini berawal ketika Israel memberikan bantuan kepada Singapura untuk mendirikan pangkalan militernya saat merdeka pada tahun 1965.

Kemudian hubungan itu meluas ke industri pertahanan kedua negara dan Singapura menjadi pengguna utama peralatan pertahanan dari Israel. 

Baca: Kapal Perang Amerika Kebakaran, Militer Bakal Dituntut Warga

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya