Bukan Amerika, Pasukan Roket China Lebih Dulu Tembakkan Rudal Balistik

VIVA Militer: Rudal balistik China, Dongfeng DF-26
Sumber :
  • Sputnik News

VIVA – China benar-benar tak mau kalah dari Amerika Serikat (AS). Pada Senin 3 Agustus 2020, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLARF) mengonfirmasi peluncuran dua rudal balistiknya. Uji coba dilakukan militer China, sebagai respons uji coba rudal balistik antarbenua Minuteman III Amerika Serikat.

Panglima TNI Lantik Marsda TNI Khairil Lubis Jadi Pangkogabwilhan II

Menurut laporan Sputnik News yang dikutip VIVA Militer, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan dua kali uji coba rudal balistik. Yang pertama, PLARF melepas rudal balistik jarak pendek Dongfeng DF-16. Setelah itu, barulah rudal balistik jarak menengah Dongfeng DF-26 diluncurkan untuk menghancurkan sasaran ribuan mil jauhnya.

"Kami berada dalam sitasi yang sangat waspada untuk pertempuran, untuk memastikan tindakan kami cepat dan tepat," ucap Liu Yang, Komandan Brigade Tes Peluncuran Pasukan Rudal Tentara Pembebasan Rakyat China.

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Khusus untuk rudal balistik DF-26, rudal ini diyakini China membuat militer Amerika ciut. Terutama, bagi para pasukan Amerika yang berada di Pangkalan Andersen, Guam. Tak cuma memiliki julukan sebagai "Pembunuh Kapal Induk", rudal DF-26 China juga dijuliki "Pembunuh Guam".

VIVA Militer: Rudal balistik nuklir China, Dongfeng DF-26

Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD

Rudal balistik Dongfeng DF-26 memiliki hulu ledak dengan kekuatan 1.200 hingga 1.800 kilogram termonuklir. Tak hanya itu, DF-26 memang dirancang untuk menjangkau jarak menengah 2.500 mil, atau setara dengan 4.000 kilometer. 

Dengan jarak jangkauannya, rudal balistik DF-26 diyakini tak hanya menghancurkan kapal-kapal induk milik Angkatan Laut Amerika (US Navy). Tetapi, mampu membuat Pangkalan Militer Andersen di Guam luluh lantak.

Dugaan bahwa China melakukan uji coba dua rudal balistiknya sebagai respons aksi serupa militer Amerika, adalah tidak benar. Faktanya, Komando Serangan Global Angkatan Udara AS (USAFGSC) meluncurkan rudal balistik antarbenua Minuteman III pada Selasa 4 Agustus 2020, tanpa hulu ledak nuklirnya.

Sementara, PLARF menembakkan rudal DF-16 dan DF-26 lengkap dengan hulu ledaknya sehari sebelum AS melakukan uji coba rudal balistiknya.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Komando Serangan Global Angkatan Udara Amerika Serikat (USAFGSC), uji coba rudal balistik antarbenua Minuteman III sekitar pukul 12.21 waktu Pasifik, Selasa 4 Agustus 2020, dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, Amerika Serikat.

VIVA Militer: Uji coba rudal balistik antar benua Minuteman III Amerika Serikat

Kolonel Omar Colbert, mengatakan bahwa uji coba ini adalah bagian dari unjuk kemampuan operasional sistem senjata rudal balistik antarbenua.

Mewakili Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, Colbert menyampaikan bahwa pihaknya ingin menjaga keakuratan dan keandalan sistem rudal ini. Sebab, rudal balistik antarbenua Minuteman III sudah berusia 50 tahun. 

"Program uji terbang menunjukkan satu bagian dari kemampuan operasional sistem senjata ICBM. Minuteman III (sudah) berusia 50 tahun dan peluncuran uji lanjutan sangat penting dalam memastikan keandalannya hingga 2030-an," ujar Colbert.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya