40 Tahun Lebih Tak Perang-perang, Tentara China Dianggap Ayam Sayur

VIVA Militer: Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Setelah analisa kurangnya kualitas pasukan, ada anggapan lain yang membeberkan data lain soal kelemahan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Padahal, saat ini militer China sedang konsisten menunjukkan kekuatan tempurnya.

Dalam berita sebelumnya, VIVA Militer mengutip laporan dari Hindustan Times yang memberkan fakta bahwa pasukan militer China punya kelemahan dalam hal kualitas pasukan.

Meski secara keseluruhan China mengalami peningkatan kekuatan dan kualitas sistem utama persenjataan, namun tak berbarengan dengan kemampuan para prajuritnya.

Bahkan, Tentara Pembebasan Rakyat China harus memperbarui sistem perekrutan prajuritnya dengan fokus tak hanya pada masyarakat umum. Akan tetapi, dengan iming-iming gaji yang tinggi para mahasiswa dengan disiplin ilmu teknik jadi prioritas utama.

Ternyata bukan cuma itu titik lemah pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China. Pengalaman tempur yang kurang, jadi salah satu hal yang bisa dimanfaatkan oleh musuh-musunya, terutama Amerika Serikat (AS).

Seorang analis riset untuk Program Studi China The Takshashila Institution, Bengaluru, Suyash Desai, melihat titik rapuh militer China disebabkan oleh tiga hal. Yang pertama adalah penyakit perdamaian (Heping bing), kebiasaan di masa damai (Heping jixi), dan masalah perdamiaan (Heping jibi).

Desai menilai bahwa pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China saat ini kurang memahami pertempuran modern. Pasalnya, terakhir kali pasukan China berperang adalah pada 1979, di Perang Sino-Vietnam.

Perang Sino-Vietnam terjadi di perbatasan China-Vietnam, tepatnya di tiga wilayah, provinsi Cao Bang (Vietnam) dan Lang Son (Vietnam), dan Kepulauan Spratly, yang berhasil direbut oleh China.

Aksi Jenderal TNI Maruli dan Pasukan Tengkorak Kostrad 88 Hari Ubah 24 Rumah Berhantu Jadi Indah

Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Global Security, ada ratusan ribu pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China dikerahkan ke perbatasan Vietnam, atas komando Deng Xiaoping, Pemimpin Tertinggi China saat itu. Perang Sino-Vietnam. Deng mengirim 600.000 pasukan untuk merespons invasi dan pendudukan militer komunis Vietnam di Kamboja.

Tak hanya itu, Tentara Pembebasan Rakyat China saat itu juga diperkuat ratusan tank, dengan perkiraan mencapai 400-550 unit. Meski China mengklaim memenangkan peperangan, Vietnam punya data dan menganggap mampu mengalahkan pasukan China.

Menhan Prabowo Beli 2 Kapal Perang Fregat PPA Buatan Italia Untuk Perkuat Alutsista TNI AL

Akan tetapi, kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat China saat ini jelas berbeda dengan pada saat Perang Sino-Vietnam. Dalam data yang dikutip VIVA Militer dari Global Firepower, saat ini China menduduki posisi ketiga sebagai negara dengan Indek Kekuatan (Power Index) 0,0691.

Pada 2020, data mencatat Tentara Pembebasan Rakyat China memiliki 2,69 juta personel, yang terdiri dari 2,18 juta personel aktif dan 510 ribu pasukan cadangan.

Ditambah Atletico Madrid, 22 Klub Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025
Makam para syuhada perang Uhud di Madinah

4 Perang Besar dalam Islam yang Terjadi di Bulan Syawal

Dalam catatan sejarah Islam, bulan Syawal dianggap sebagai bulan yang sarat dengan peristiwa-heroik. Pada masa lalu, terjadi 4 peperangan antara umat Muslim dengan musuh.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024