China Akan Bangun Pangkalan Militer di Iran, AS Kebakaran Jenggot

VIVA Militer: Presiden AS, Donald Trump, dan Menteri Luar Negri, Mike Pompeo
Sumber :
  • Time Magazine

VIVA – Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan kepada Iran. Serangan kali ini kembali dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo setelah pihak intelijen AS mendapatkan kabar bahwa telah terjadi kerjasama antara Iran dan China terkait dengan pasokan senjata dari China untuk Iran dan pembangunan pangkalan militer China di Iran.

Joe Biden Gelontorkan Dana Fantastis Perbaiki Jembatan Baltimore

Pompeo mengatakan, bahwa masuknya China ke Iran akan merusak stabilitas politik dan keamanan di Timur Tengah. Bahkan, Pompeo menyebarkan propaganda terkait kerjasama antara China dan Iran dengan menuding China akan menjadi sponsor utama terorisme terbesar di dunia (Iran) jika kerjasama antara Taheran dan Beijing tetap berlanjut.

"Kepemilikan Taheran atas kesempatan untuk mendapatkan senjata dan uang dari Partai Komunis China akan membahayakan wilayah tersebut," kata Mike Pompeo dikutip VIVA Militer dari AMN, Senin, 10 Agustus 2020.

Siapakah Nicole Shanahan? Sosok Miliarder Dermawan Ditunjuk Sebagai Cawapres AS

VIVA Militer : Angkatan Laut China

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif membenarkan bahwa pemerintah Iran telah melakukan kerjasama bilateral dengan Pemerintahan Tiongkok. Namun, Zarif tidak menjelaskan secara detail kerjasama apa saja yang telah disepakati dua negara musuh AS itu. 

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Terkait dengan tudingan intelijen AS yang menyebutkan Iran akan memberikan sebuah pulau untuk pangkalan militer China sebagai kompensasi kerjasama dari Taheran, Zarif pun menegaskan, pemerintah Iran tidak akan memberi China atau negara mana pun di seluruh dunia untuk mendapatkan hak secara ekslusif mendapatkan keuntungan dari wilayah Iran. 

Untuk diketahui, sebelumnya dunia internasional digegerkan dengan bocornya perjanjian kerjasama antara Iran dan China. Dalam perjanjian itu tertulis bahwa Iran akan memberikan sebuah pulau dan pangkalan militer dan udara untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sebagai imbalan investasi di semua sektor ekonomi, keamanan dan militer, dan pembayaran ke Taheran untuk membeli minyak mentah Iran.

Amerika pun tidak tinggal diam mendengar kabar itu, mereka saat ini mendorong agar negara-negara sekutunya dan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang sanksi embargo senjata terhadap Republik Islam Iran yang masa berlakunya akan habis hingga bulan Oktober 2020 mendatang.  

Baca : Situasi Genting, Amerika Tarik Ribuan Pasukan dari Afghanistan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya