Instruksi Panglima Tertinggi Militer China Buat Bantai Taiwan

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping
Sumber :
  • Majalla Magazine

VIVA – Posisi Republik China (Taiwan) semakin terdesak, menyusul pergerakan dan kesiapan armada tempur militer Republik Rakyat China (RRC) untuk menyerang. Tentara Rakyat China (PLA) dikerahkan atas instruksi Presiden Xi Jinping, untuk kembali mencengkram Taiwan menjadi bagian dari China.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Xi Jinping punya posisi yang sangat berkuasa atas pasukan militer China. Selain sebagai presiden, secara otomatis Xi adalah Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Rakyat China. Bukan cuma itu, pria 67 tahun itu juga menduduki posisi sebagai Ketua Komisi Militer China. 

Ambisi untuk mengembalikan Taiwan dalam wilayah China, sudah dilontarkan Xi sejak awal tahun ini. Jika Taiwan tak bersedia menyerah lewat jalur diplomasi, maka Xi menebar ancaman yang sangat mengerikan.

China Gelar Kompetisi Sunat Online, Diikuti Puluhan Dokter Bedah

"Kami tidak berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekerasan, dan akan mempertahankan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," ujar Xi dikutip VIVA Militer dari TRUNEWS.

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping

Mobil Baru BYD Rp200 Jutaan Mulai Dikirim ke Diler

Hasilnya, saat ini armada perang China sudah bersiap untuk melakukan serangan dari titik yang dinilai pas untuk melancarkan serangan. Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, sejumlah kapal perang militer China sudah siaga di sepanjang garis pantai sebelah tenggara Taiwan.

Tak cuma armada tempur laut, kendaraan lapis baja, tank amfibi Type-075 dan peluncur multi-roket PCL-191 juga sudah disapkan. Sementara itu, pergerakan jet-jet tempur Angkatan Udara China semakin intens untuk memantau situasi di Taiwan.

Dua hari lalu, jet tempur militer China juga tertangkap radar melintasi  Garis Lintas Selat Median wilayah udara perairan Taiwan. Dengan siaganya armada tempur militer China bukan tak mungkin perang saudara China dan Taiwan akan segera meletus.

BACA: Amerika Takkan Bisa Selamatkan Taiwan dari Serangan Militer China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya