Jangankan Lawan China, Militer Taiwan Belum Tentu Bisa Kalahkan TNI

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)
Sumber :
  • Time Magazine

VIVA – Tak perlu diragukan lagi dahsyatnya kekuatan militer Republik Rakyat China (RRC), yang menduduki peringkat ketiga dunia di bawah Amerika Serikat (AS), dan Rusia. Di sisi lain, pasukan militer Republik China (Taiwan) justru berada jauh di bawah armada Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Menyusul ketegangan antara China dan Taiwan, armada militer pun jadi komponen utama dalam hal agresi dan bertahan. Militer China dijadikan alat Partai Komunis China (CCP) untuk memuluskan ambisinya mencaplok Taiwan masuk dalam wilayah RRC. 

Di sisi lain, pasukan Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces) tak tinggal diam. Di bawah komando Presiden Tsai Ing-wen, militer Taiwan akan mempertahankan kedaulatan negaranya.

China Gelar Kompetisi Sunat Online, Diikuti Puluhan Dokter Bedah

Bagaimana peta kekuatan armada militer kedua negara? Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Global Firepower, armada militer China jelas jauh lebih unggul daripada pasukan Taiwan. tentara Pembebasan Rakyat China yang berada di bawah komando Presiden Xi Jinping, saat ini menduduki peringkat ke-3 dunia, dengan Indeks Kekuatan (Power Index) 0,0691.

VIVA Militer: Parade militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

Mobil Baru BYD Rp200 Jutaan Mulai Dikirim ke Diler

Dengan total populasi 1,38 miliar penduduk, armada militer China saat ini memiliki 2,69 juta personel. Jumlah tersebut terdiri dari 2,18 juta personel aktif dan 510 ribu pasukan cadangan. 

Sementara itu, armada militer Taiwan berada jauh di bawahnya dengan Indeks Kekuatan 0,0691. Dengan catatan itu, militer Taiwan berada 23 tingkat di bawah militer China, atau tepatnya berada di posisi ke-26. Meski hanya memiliki populasi 23,5 juta jiwa, Taiwan memiliki jumlah pasukan yang cukup banyak.

Tercatat, saat ini kekuatan sumber daya manusia Angkatan Bersenjata Taiwan adalah sebanyak 1,82 juta personel. Jumlah itu terdiri dari 165 ribu personel aktif, sementara 1,65 juta lainnya adalah pasukan cadangan.

Jika membicarakan peringkat, militer Taiwan masih berada 10 tingkat di bawah Indonesia. Memang, jika dilihat dari jumlah pasukan saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) hanya memiliki 800 ribu personel, yang terdiri dari 400 ribu personel aktif dan 400 ribu pasukan cadangan.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)

Pun dengan kekuatan darat dan laut, Taiwan juga lebih unggul. Di sektor kekuatan tempur darat, yang paling mencolok adalah Taiwan memiliki 1.180 unit tank, sementara Indonesia cuma punya 313 unit. Di sisi lain, Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAGF), punya 3.500 unit tank.

Pun di sektor armada tempur udara. Taiwan mempunyai 289 unit pesawat tempur, sementara TNI Angkatan Udara (TNI AU) hanya memiliki 41 unit jet tempur. Jika dibandingkan dengan Angkatan Udara China (PLAAF), jelas kalah jauh. Sebab militer udara China memiliki 1.232 unit jet tempur.

Kekuatan TNI Angkatan Laut (TNI AL) unggul di sektor armada tempur laut. Total, TNI AL saat ini punya 282 unit kapal perang. Jumlah tersebut terdiri dari tujuh unit kapal frigate, 24 unit corvette, 5 unit kapal selam, 156 unit kapal patroli, dan 10 kapal penyapu ranjau laut.

Sementara itu, armada laut Taiwan hanya memiliki 117 unit kapal, yang terdiri dari empat unit kapal perusak, 22 unit frigate, satu unit corvette, empat unit kapal selam, 36 unit kapal patroli, dan 10 unit kapal penyapu ranjau laut.

VIVA Militer: Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat

117 unit kapal perang Angkatan Laut Taiwan juga kalah jauh dari armada tempur Angkatan Laut China (PLAN). Sebab saat ini militer laut China punya 777 unit kapal perang. Dua kapal induk Liaoning dan Shandong jadi andalan. Sementara itu, milite China juga punya 36 kapal perusak, 52 frigate, 50 corvette, 74 unit kapal selam, 220 unit kapal patroli, dan 29 unit kapal penyapu ranjau.

BACA: Pasok Senjata Taliban, Rusia dan Iran Biang Kerok Perang Afghanistan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya