Iran Ungkap Borok AS Bunuh Jenderal Soleimani di Sidang Umum PBB

VIVA Militer: Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Iran, Hassan Rouhani
Sumber :
  • Fox Business

VIVA – Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rohani mengungkapkan kekecewaannya kepada Amerika Serikat (AS) dalam forum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Iran meminta dunia internasional membuka mata atas diskriminasi serta pemberlakukan sanksi sepihak yang dilakukan oleh AS terhadap Iran selama ini.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Rohani menyatakan, Amerika Serikat (AS) telah menyebarkan propaganda ke seluruh dunia bahwa Iran merupakan negara teroris terbesar di dunia. Padahal, kata Rohani, Iran telah berkomitmen memerangi kelompok ekstremis islam Daesh yang selama ini jelas-jelas sebagai teroris dunia.

Tidak hanya itu, Presiden Iran juga mengungkapkan kebiadaban tentara Amerika Serikat (AS) yang telah membunuh Panglima Perang IRGC, Jenderal Qassim Soleimani yang saat ini menjadi martir kebangkitan Iran untuk tidak tunduk menghadapi hegemoni militer Iran di Timur Tengah.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

"Pahlawan kita yang terbunuh, Martir Jenderal Soleimani, adalah juara perang melawan ekstremisme kekerasan di Timur Tengah dan berjuang untuk melindungi semua warga di wilayah ini — religius atau sekuler, Muslim atau Kristen, Syiah atau Sunni — dari kaum reaksioner abad pertengahan," kata Hassan Rohani dalam pidatonya yang dikutip VIVA Militer dari Tasnim News, Selasa, 22 September 2020.

Selain itu Rohani juga mengungkapkan propaganda yang selama ini dimainkan oleh AS terhadap negaranya. Menurut Rohani, AS selama ini menuduh Iran membuat senjata nuklir. Dan itu selalu dijadikan alasan oleh AS untuk mendorong dunia internasional agar memberikan sanksi kepada negaranya. 

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

"Mereka menuduh kami — tanpa dasar apa pun — mencoba membuat senjata nuklir, dan mereka menjatuhkan sanksi kepada orang lain dengan dalih proliferasi nuklir. Ini adalah sementara mereka memiliki penghujatan sebagai satu-satunya pengguna bom atom dalam sejarah umat manusia; dan sementara satu-satunya pemilik senjata nuklir di Asia Barat menjalankan teater non-proliferasi mereka," ujarnya.

Rohani menegaskan, dunia internasional harus berlaku adil kepada negaranya, dan tidak termakan propaganda yang selama ini dimainkan oleh negara Adi Daya Amerika Serikat.

Baca juga : Presiden Taiwan Siapkan Pasukan untuk Perangi Tentara China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya