- Youtube
VIVA – Dua pesawat tempur F-18 Super Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), terbakar dan melakukan pendaratan darurat di Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia, Senin 21 September 2020. Insiden ini terjadi kurang dari dua pekan setelah jet tempur yang sama, juga mengalami kerusakan mesin.
Menurut laporan Task and Purpose yang dikutip VIVA Militer, pesawat tempur F-18 Super Hornet dari Skuadron Tempur (VFA) 11 melakukan pendaratan darurat akibat kebakaran mesin awal pekan ini di Virginia Capes. Sementara itu,
insiden yang sama juga terjadi pada 10 September 2020, yang juga melibatkan jet tempur F-18 dari Skuadron Tempur VFA-103.
Penyebab kecelakaan dua pesawat itu sama, kebakaran mesi. Akan tetapi, hingga saat ini Angkatan Laut Amerika Serikat masih melakukan investigasi terkait dua insiden yang terjadi, dan melibatkan dua jet tempur F-18 Super Hornet. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam dua peristiwa mengerikan itu.
"Pesawat itu mendarat dengan selamat di NAS (Pangkalan Udara Angkatan Laut) Oceana tanpa insiden. Penyelidikan kecelakaan penerbangan sudah dimulai untuk menentukan penyebab insiden itu," ujar juru bicara Pasukan Udara Angkatan Laut Atlantik, Commander (setara letnan kolonel) Jennifer Cragg.
Cragg juga mengatakan, pihaknya tak mau berspekulasi soal adanya hubungan dalam dua kecelakaan F-18 Super Hornet. Cragg ingin memastikan bahwa pihaknya tengah berusaha mencari penyebab mengapa mesin dua pesawat F-18 itu bisa terbakar.
"Pada titik ini, masih terlalu dini untuk berspekulasi faktor penyebab kebakaran mesin dalam penerbagan VFA-103 dan VFA-11. Penyelidikan akan menentukan faktor-faktor penyebabnya," kata Cragg melanjutkan.
Kecelakaan yang melibatkan pesawat Angkatan Laut AS terjadi tiga kali pada September 2020. Selain dua pesawat tempur F-18 Super Hornet, helikopter angkut Sikorsky CH-53E Super Stallion milik Korps Marinir AS (US Marine Corps) juga mendarat darurat di North Carolina. Masalahnya juga sama, mesin helikopter mengalami kebakaran.
