Jokowi Pangkas Dana Belanja Kemenhan, TNI Bisa Gagal Dapat Jet Baru

VIVA Militer: Jet tempur buatan Prancis, Dassault Rafale
Sumber :
  • Air Force Technology

VIVA – Virus Corona atau COVID-19 benar-benar membuat sibuk pemerintah Indonesia. Seluruh Kementerian/Lembaga mau tidak mau dipaksa untuk gotong royong menanggulangi ancaman serius yang ditimbulkan oleh pandemi yang berasal dari Tiongkok itu. Salah satu yang terkena dampaknya adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Israel-Iran Memanas, Erick Sebut Kontrak BUMN Pertahanan Naik 

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Belanja Negara, membuat rencana Kemenhan mendatangkan sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista), terancam gagal. 

Perpres itu dibuat sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undag (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020, tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi COVID-19, dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Sistem Stabilitas Keuangan. 

Proyek Kantor Prabowo di IKN Senilai Rp 1,7 Triliun Mulai Dilelang

Perpres yang ditandatangani Presiden awal April lalu itu, menjadi alasan bagi Pemerintah Pusat untuk memangkas anggaran belanja tahun 2020 di Kementerian/Lembaga, guna mendukung kebutuhan penanganan Covid-19.

Pemangkasan anggaran Kemenhan itu dibenarkan oleh Juru Bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menyatakan, bukan saja anggaran Kemenhan yang dikurangi untuk menangani pandemi COVID-19, tapi anggaran TNI pun ikut dipangkas tahun 2020 ini. 

Hari Ke-2 Lebaran, Prabowo Keliling Kunjungi Kerabat: Jokowi, ARB, Dasco, Zulhas hingga Airlangga

Selain itu, Dahnil Juga mengklarifikasi kabar yang sempat beredar di sejumlah media yang menyatakan anggaran pertahanan dipangkas sebesar US$ 588 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Menurut Dahnil, total anggaran yang dipangkas lebih besar dai pada itu, yaitu mencapai Rp13,2 triliun.

"Semua Kementerian/Lembaga dilakukan pemotongan anggaran, termasuk Kemenhan dan TNI, direvisi sebesar Rp13,2 Triliun, beberapa alokasi fokus untuk penanganan Covid-19," kata Dahnil kepada VIVA Militer, Minggu 3 Mei 2020.

Namun sayangnya, Dahnil tidak merinci lebih jauh anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 itu diambil dari pos-pos mana saja. 

Dengan dialihkannya anggaran Kemenhan itu, tentunya akan mempengaruhi rencana pemerintah dalam memperkuat pertahanan kita dengan cara memodernisasi dan menambah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di tahun 2020 ini. 

Padahal, santer diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, sudah mengincar sejumlah alutsista modern untuk memperkuat kemampuan pertahanan TNI kita di tahun ini, diantaranya adalah Jet tempur, Kapal Selam, dan Kapal Perang. 

Incaran Prabowo itu seharusnya bukan mustahil didapatkan. Sebab, anggaran Kemenhan tahun 2020 ini sudah sempat dinaikan oleh pemerintah menjadi Rp131 Triliun. Anggaran itu lebih besar jika dibandingkan anggaran tahun 2019 lalu, 121 T. Namun, lagi-lagi karena Corona rencana membeli sejumlah alutsista modern untuk memperkuat pertahanan NKRI terancam gagal.

Dari berbagai sumber yang diperoleh VIVA Militer, alutsista canggih yang sempat diincar oleh Prabowo Subianto untuk memperkuat armada tempur TNI diantaranya adalah Jet Tempur Rafale, Kapal Selam Scorpene, dan Kapal Perang Corvette Gowind.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya