Kebahagiaan Embah Ompong Dibebaskan TNI dari Jerat Derita di Papua

VIVA Militer: Nenek Sumiyati di Perjalanan ke Kediri Bersama KRI Banda Aceh 593
Sumber :
  • Facebook TNI AD

VIVA – Cerita tentang nenek yang hidup sebatang kara di Papua yang sempat viral beberapa waktu lalu adalah Nenek Sumiyati. Ia hidup sendiri tanpa sanak keluarga di Papua karena ikut merantau bersama suaminya sejak tahun 2009.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Namun nenek yang kini berusia 57 tahun itu harus hidup sebatang kara sejak sang suami meninggal dunia pada bulan Februari 2020 lalu karena sakit yang dideritanya. Sejak saat itu kehadiran para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad membuat kehidupan sang nenek lebih berwarna.

Sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia dari Batalyon MR 411/Pandawa Kostrad yang sedang bertugas di Pos Kout Sota merawat Embah Ompong mulai dari menyuapinya makanan, membersihkan tempat tinggalnya, mengaji, sampai memandikannya.

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Sekadar informasi, sebenarnya Nenek Sumiyati sangat ingin kembali ke kampung halamannya di Kediri. Namun semua itu tidak dapat terlaksana karena keterbatasan biaya dan kesehatan Nenek karena tidak bisa melakukan perjalanan jauh sendirian.

VIVA Militer: Nenek Sumiyati di Perjalanan ke Kediri Bersama KRI Banda Aceh 593

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

Singkat cerita, Embah Ompong yang berkeinginan untuk kembali ke kampung halamannya di Kediri terkabulkan berkat koordinasi Komandan Kompi Pelaksana Operasi Satgas Pamtas RI-PNG, Brigadir Jenderal TNI Bangun Nawoko dengan Komandan Lantamal (Danlantamal) XI Brigjen TNI (Mar) Lukman untuk menyiapkan transportasi guna bisa memulangkan Embah Ompong.

Kebahagiaan dan keceriaan Nenek Sumiyati terlihat jelas saat ia dirawat oleh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad beserta awak kapal yang bertugas di KRI Banda Aceh 593 dalam perjalanannya kembali ke Kediri.

"Selama di perjalanan Nenek Sumiyati mendapat perhatian dari personel Satgas yang secara bergantian merawat, menemani dan mewarnai keceriaan hari-hari Nenek Sumiyati selama perjalanan di kapal," ujar Dansatgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya dikutip VIVA Militer dari akun Facebook resmi TNI AD Rabu 8 Juli 2020.

Rizky menegaskan bahwa dalam beberapa hari ke depan jika sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Nenek Sumiyati akan diantarkan oleh anggota Yonif MR 411/PDW Kostrad di kampung halamannya Dusun Puhjarak, Desa Puhjarak, Kec. Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa timur.

VIVA Militer: Nenek Sumiyati di Perjalanan ke Kediri Bersama KRI Banda Aceh 593

"Kita akan bersama-sama memastikan kesiapan kelayakan rumah yang akan ditempati oleh Nenek Sumiati, dan sekaligus memberikan kabar gembira ini kepada keluarganya," kata Alumni Akmil tahun 2003 tersebut.

Kasih sayang dan perhatian untuk Nenek Sumiyati yang akrab disapa Embah Ompong juga dicurahkan oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk perjalanan berlayar nenek mendapat perhatian dari seluruh ABK KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Ali Setiandy.

"Tiga Srikandi TNI AL yang bertugas di KRI Banda Aceh-593 yakni Letda Laut (P/W) Risma Simangunsong, Serda Ttg/W Mega Pratiwi D, Serda Bek/W Hertia Ayu bersama personel Satgas turut membantu merawat dan mewarnai keceriaan nenek," ucap Rizky.

Kepedulian prajurit TNI terhadap berbagai kesulitan rakyat di sekelilingnya merupakan pengaplikasian Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dengan penuh keikhlasan, sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.

Baca: Prajurit Marinir Tewas Diseret Gelombang, Mayat Ditemukan di Pantai

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya