Wasiat Marinir Pengangkat Jenazah 7 Korban PKI Sebelum Meninggal

VIVA Militer: Pelda KKO Marinir E.J. Kandou
Sumber :

VIVA – Berita duka kembali menyelimuti Tentara Nasional Indonesia. Korps Marinir TNI AL telah kehilangan seorang pejuang KKO sejati, sekaligus pelaku sejarah pengangkat 7 jenazah korban pembunuhan G30S/PKI dari Lubang Buaya, yaitu Pelda (Purn) KKO Evert Julius ven Kandou.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Pelda KKO E.J. Kandou meninggal dunia pada usia 83 tahun akibat sakit karena usia lanjut yang telah lama dideritanya. Dia menghembuskan nafas terakhir 4 September 2020, pada pukul 15.15 WIB, di Rumah Sakit Alhuda, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebelum tutup usia, Pelda Kandou seperti telah memberikan isyarat kepada keluarga yang ditinggalkan. Almarhum Pelda Kandou telah meninggalkan wasiat terakhirnya.

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Dalam wasiatnya, dia meminta jika dirinya meninggal dunia agar jenazahnya dikremasi dan abunya dilarung di sebuah pantai yang memiliki cerita mistis di Banyuwangi, yaitu pantai Watu Dodol. 

"Jenazah akan mulai dikremasi 6 September 2020. Menurut wasiat Pak Kandou, beliau minta abunya dilarung di Watu Dodol," kata Kadispen Kormar Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman, Jum'at malam, 4 September 2020.

Gara-gara Rumah Dinas Bagus Ini,Pasukan Tengkorak Kostrad Diganjar 5 Miliar Sama Jenderal TNI Maruli

Letkol (Mar) Gugun mengisahkan, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan keluarga besar Korps Marinir sangat kehilangan almarhum Pelda Kandou.

Karena sosok almarhum Pelda Kandou merupakan seorang senior yang sangat membanggakan di mata keluarga besar Korps Marinir. Bahkan terakhir, Dankormar Mayjen TNI Suhartono pada tanggal 12 Agustus lalu telah menyempatkan diri untuk membesuk Pelda Kandou di kediamannya, Banyuwangi. 

Untuk diketahui, Pelda (Purn) KKO Evert Julius Ven Kandou merupakan salah satu prajurit KKO (nama kesatuan sebelum berubah menjadi Marinir) yang telah diberikan tugas Komandan KKO AL saat itu, Mayjen Hartono untuk mengangkat tujuh Perwira Tinggi TNI AD yang menjadi korban pembunuhan tragedi G30S/PKI tahun 1965 di Lubang Buaya. 

Ketika itu, Pelda  Kandou mengangkat tujuh Pahlawan Revolusi bersama delapan personel KKO lainnya, mereka adalah Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Mispan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, Kopda KKO Sudarjo, Kopda KKO Sugimin, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti.

"Pelaku sejarah pengangkatan jenazah pahwalan revolusi Pelda KKO (Purn) Evert Julius Ven Kandou sejak 3 hari lalu mengalami gangguan kesehatan yang serius sehingga dibawa ke ICU rumah sakit Al Huda Genteng, Banyuwangi," kata Letkol (Mar) Gugun Saeful Rachman. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya