KSAD Berikan Santunan 50 Juta untuk Korban Penembakan Polsek Ciracas

VIVA Militer: Jenderal Andika Perkasa.
Sumber :

VIVA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan santunan sebesar Rp50 juta kepada Maulana, driver ANTV yang menjadi korban penembakan kerusuhan yang terjadi di Kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur akhir Agustus lalu. 

Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus menyatakan, selain memberikan santunan kepada korban, TNI AD juga bertanggung jawab penuh atas perawatan terhadap Maulana selama proses pemulihan pasca operasi pengangkatan proyektil peluru yang diduga berasal dari salah satu oknum TNI pelaku penyerangan kantor Polsek Ciracas lalu.

"Istri korban juga mendapatkan konseling psikologis dari Tim RSPAD Gatot Soebroto. Untuk kontrol selanjutnya korban juga mendapatkan fasilitas antar jemput dari RSPAD Gatot Soebroto," kata Brigjen TNI Nefra Firdaus, Sabtu, 12 September 2020.

Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa bersama istri, Hetty Andika Perkasa pagi tadi mendatangi Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Kedatangan KSAD itu dalam rangka membesuk sekaligus mengantarkan kepulangan driver ANTV, Maulana yang menjadi salah satu korban kerusuhan Kantor Kepolisian Sektor Ciracas pada 29 Agustus lalu.

VIVA Militer : Kasad Jend. Andika Perkasa Besuk Driver ANTV korban rusuh Ciracas

Baca juga : 56 Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas, Terbanyak Prajurit Kostrad

Sebagaimana diketahui, pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020 lalu, Kantor Kepolisian Sektor Ciracas tiba-tiba diserang ratusan orang tak dikenal dengan menggunakan berbagai macam senjata. Tidak hanya kantor polisi saja, semua kendaraan yang sedang parkir di halaman Polsek Ciracas pun menjadi sasaran kebrutalan masa ketika itu, salah satunya mobil operasional ANTV turut menjadi sasaran perusakan massa. Bahkan, ratusan gerobak dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian pun ikut menjadi korban penyerangan Polsek Ciracas tersebut.

Belakangan diketahui ratusan massa yang menyerang kantor Polsek Ciracas itu ternyata oknum Anggota TNI dari berbagai kesatuan. Mereka menyerang Polsek Ciracas karena mendapatkan berita bohong yang menyatakan bahwa salah satu Anggota TNI AD yang bernama Prada MI dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal di kawasan Cibubur. 

4 Pejabat Penting di Lingkungan TNI Diganti, Mayjen Yudi Resmi Jabat Kabais TNI

Maulana yang saat itu tengah berada di lokasi kejadian, menjadi sasaran amukan ratusan oknum TNI dari berbagai kesatuan itu. Maulana dianiaya, kepalanya ditembak sehingga dia harus menjalani operasi pengambilan proyektil peluru yang bersarang di kepalanya oleh Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto.

Sejauh ini, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI telah melakukan pemeriksaan terhadap 106 prajurit TNI dari berbagai kesatuan. Dari 106 prajurit TNI yang telah menjalani pemeriksaan, Puspom TNI telah menetapkan 56 prajurit TNI sebagai tersangka. 56 oknum TNI yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu terdiri dari 50 orang prajurit dari kesatuan TNI AD dan 6 orang prajurit dari TNI AL.

Turki Bantah Punya Kerja Sama Militer dengan Israel

"Pihak TNI juga sudah mengganti kerugian yang ditimbulkan dalam aksi massa itu. Lebih dari seratus orang yang menerima ganti rugi dengan total lebih dari setengah miliar rupiah," kata Brigjen TNI Nefra Firdaus. 

Baca juga : Kasad Besuk Driver ANTV yang Jadi Korban Penembakan Rusuh Ciracas

Jenderal Maruli Jelaskan Alasan Mayor Teddy Belum Lepas Sebagai Ajudan Prabowo
VIVA Militer: Serangan roket Katyusha milisi Hizbullah Lebanon

Hizbullah Hujani Israel Puluhan Roket usai 7 Paramedis Lebanon Tewas

Serangan udara Israel terhadap pusat paramedis kelompok Muslim di Lebanon selatan menewaskan tujuh pekerja dan memicu serangan roket balasan di Israel utara.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024