Gagah,Tank Leopard 2RI Milik Kostrad Buatan Jerman Unjuk Kebolehan

VIVA Militer : Leopard 2 RI milik Yonkav 1/Badak Ceta Cakti Kostrad TNI AD
Sumber :
  • instagram @Indonesian_Military

VIVA – TNI Angkatan Darat dari satuan Batalyon Kavaleri atau Yonkav I/Badak Ceta Cakti Kostrad yang bermarkas di Cijatung kembali unjuk kebolehan. Kali ini pasukan tempur TNI AD itu melakukan latihan Uji Sistem Tempur (UST) dengan mengerahkan kendaraan tempur Main Battle Tank (MBT) Leopard 2RI buatan Jerman. 

Israel vs Iran, Mana Lebih Unggul dalam Perlengkapan Militer?

Dikutip VIVA Militer dari akun instagram @indonesian_military, Leopard milik satuan Yonkav I/Badak Ceta Cakti itu tampak sangat gagah melontarkan dua meriam yang merupakan senjata utama ranpur milik TNI AD itu. Tembakan misil dengan presisi tajam terlihat dengan mudah mengarah dan menghantam sasaran.

"Leopard menggunakan dua varian meriam utama, yaitu Rheinmetall 120 mm L44 atau L55 smoothbore alias tanpa ulir sepanjang 5,28 meter dan berbobot 3,37 ton," Bunyi pernyataan Indonesian Military dikutip VIVA Militer, Minggu, 13 September 2020. 

Tangani OPM, Dewan Pembina Golkar Dukung Tindakan Tegas TNI Dorong Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Laras meriam tanpa ulir, tambahnya, merupakan jawaban pada dasawarsa 70-an atas kejayaan seri tank T-72/80 dari Uni Soviet yang dapat membantai tank-tank Barat dengan mudah. Tidak hanya itu, laras meriam tanpa ulir juga diyakini memiliki energi kinetik lebih besar ketimbang yang berulir sehingga meninggikan efek mematikan amunisi yang dilontarkan.

"Beberapa jenis amunisi untuk MBT ini adalah APFSDS (Armor Piercing fin Stabilized Discarding Sabot) DM33/DM43, amunisi HEAT (High Explosive Anti Tank) seperti DM11/DM12, dan amunisi latih," ujarnya.

Panglima TNI Geram Anak Buahnya Tewas karena Ulah OPM: Kemarin Danramil Saya Ditembak
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)

Kabinet Perang Israel Gelar Rapat, Netanyahu Siapkan Target Balas Dendam di Iran

Baru-baru ini kabinet perang Israel telah melakukan rapat untuk mempertimbangkan serangan balasan terhadap serangan drone dan rudal Iran sejak akhir pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024