- Website TNI
VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan senantiasa mengingat kesetiaan Kopral KKO (Anumerta) Harun Thohir bin Mandar. Harun adalah satu dari dua prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang tewas dihukum gantung pemerintah Singapura 51 tahun silam.
Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dalam buku "Konfrontasi: The Indonesia-Malaysia Dispute 1963-1966" yang ditulis oleh J.A.C Mackie yang dirilis pada 1974, Indonesia tengah terlibat konflik dengan Malaysia.
Indonesia di bawah Presiden Soekarno menentang keinginan Federasai Malaya (Malaysia) yang dianggap sebagai boneka Inggris, untuk menggabungkan wilayah Brunei, Sabah, dan Sarawak dalam satu bagian negara bernama Federasi Malaysia. Soekarno menentang pembentukan negara itu, lantaran dianggap sebagai bentuk kolonialisme dan imperalisme.
Ini adalah berita pertama yang berhasil menduduki jajaran berita terpopuler yang datang dari TNI. Untuk kalian yang mau tahu keseruan berita terpopuler nomor satu ini, bisa klik link di bawah ini ya.
Surat Terakhir Kopral Harun, Prajurit Marinir TNI yang Mati Digantung
Ada sebuah fakta menarik tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pasti belum pernah diungkap media massa manapun di Tanah Air. Fakta apa itu?
Pada edisi kali ini, VIVA Militer akan menguak sosok seorang wanita cantik yang ternyata menjadi satu-satu putri Indonesia, yang saat ini berhasil menaklukkan hati dan cinta jenderal TNI.
Tak tanggung-tanggung, ada dua jenderal TNI sekaligus mampu diluluhkan oleh wanita ini, dan kedua jenderal itu penyandang 4 bintang emas berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Siapa wanita itu?
Wah, siapa ya kira-kira wanita yang berhasil meluluhkan hati dua orang jenderal sekaligus? Kalian pasti penasarankan dengan sosok wanita itu? Kalian langsung klik link di bawah ini untuk mengetahui sosok wanita cantik itu.
Inilah Sosok Wanita Penakluk Cinta 2 Jenderal TNI Sekaligus
Berita terpopuler ketiga bukan tentang TNI lagi nih. Berita ini membahas mengenai konflik Armenia dan Azerbaijan kembali memanas. Baku tembak yang melibatkan militer kedua negara kembali terjadi di sejumlah wilayah perbatasan, Rabu 16 September 2020. Satu orang tentara Armenia dikabarkan tewas dalam perang di wilayah tersebut.
Menurut laporan Publik Radio of Armenia, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim pasukan Angkatan Bersenjata Armenia melancarkan serangan lebih dulu. Tak hanya itu, dalam keterangannya pasukan militer Armenia disebut melakukan 34 kali pelanggaran gencatan senjata.
Duh, sepertinya sangat seru untuk sayang dilewatkan ya berita satu ini. Jadi pastikan kalian klik link di bawah ini untuk mengetahui kelanjutannya ya.
Eropa Berguncang, Perang Armenia-Azerbaijan Meletus Lagi
Wah, nampaknya berita mengenai TNI mendominasi jajaran berita terpopuler kali ini nih. Beritanya membahas tentang Jakarta menduduki peringkat pertama dalam kasus penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. Sebabnya, sebanyak lebih dari sembilan ribu jiwa yang sudah meninggal dunia.
Untuk mengurangi dampak penyebaran virus mematikan itu, pemerintah menerjunkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Dan yang dikerahkan TNI AL tak tanggung-tanggung, mereka adalah para prajurit Batalyon Infanteri 6 Brigif 1 Marinir.
Memang pantas kiranya satuan ini dilibatkan dalam operasi-operasi besar seperti perang melawan corona ini. Sebab batalyon berlambang Singa Nanggala atau singa kuning, memiliki catatan reputasi hebat dalam operasi NKRI.
Kalian pasti mau tahukan, apasih kehebatan yang dimiliki oleh satuan dengan lambang Singa Nanggala? Simak kelanjutan ceritanya dengan klik link di bawah ini.
Pasukan Marinir TNI Penjaga DKI dari Corona Ternyata Penumpas GAM
Berita terakhir bukan saja masuk dalam jajaran berita terpopuler, tapi berita satu ini juga membawa kabar duka yang datang dari TNI. Karena prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur akibat diserang dan ditembaki secara brutal oleh kelompok bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka.
Informasi yang diterima VIVA Militer, ada satu prajurit yang wafat dalam penyerangan itu. Korban benama Sersan Kepala Sahlan, prajurit yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa atau Babinsa dari Komando Rayon Militer (Koramil) Persiapan Hipadipa.
Kebrutalan OPM ini terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Prajurit TNI diserang saat sedang membawa logistik.
Sungguh biadab perbuatan OPM ini. Setelah kejadian ini, TNI khususnya angkatan darat tidak akan tinggal diam untuk menumpas kelompok bersenjata yang berada di Papua itu. Klik link di bawah ini, untuk mengetahui kronologi kematian prajurit TNI AD yang ditembak OPM.
TNI Berduka, Prajurit Gugur Ditembak Mati OPM di Papua
Demikian 5 artikel terpopuler VIVA Militer edisi Kamis 17 September 2020. Nantikan rangkuman 5 top artikel selanjutnya ya. Dan ikuti informasi terhangat, terpanas dan paling update seputar dunia militer di akun-akun media sosial VIVA Militer. Lengkap kok ada di Twitter, Instagram dan Facebook.
Pemobil Fortuner Diperintah Sang Kakak Buang Pelat TNI di Lembang, Polisi Turun Tangan
Pengemudi mobil Fortuner arogan berinisial PWGA di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) mengaku mendapatkan pelat dinas TNI dari sang kakak yang merupakan Purnawirawan TNI.
