OPM Colong Senjata TNI di Jenazah Prajurit yang Gugur Ditembak

VIVA Militer: Jenazah prajurit TNI yang dibunuh OPM.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Kelompok separatis bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) lagi-lagi berulah. Mereka menyerang seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya Papua.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Informasi yang dihimpun VIVA Militer, Jumat 18 September 2020, penyerangan terjadi sekitar satu kilometer dari Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Persiapan Hitadipa, pada Kamis siang sekira pukul 14:40 WIT.

Korban atas nama Sersan Kepala Sahlan yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) diserang saat dalam perjalanan usai mengambil logistik dari Koramil Persiapan Hitadipa.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Pelaku menyerangan dengan memberondong senjata api dari atas perbukitan. Dan diduga kuat penyerangan itu memang sudah direncanakan, sebab dari keterangan saksi pelaku menyerang dari lima arah berbeda.

Ketika penyerangan terjadi Serka Sahlan sedang bersama tujuh rekannya. Dan dia berada paling depan hingga menjadi sasaran penembakan kelompok bersenjata OPM.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Menurut Komandan Komando Resort Militer 173/Praja Vira Braja, Brigadir Jenderal TNI, Iwan Setiawan, tak cuma menghabisi nyawa Serka Sahlan, kelompok bersenjata OPM itu juga nekat mencuri senjata api jenis Senapan Serbu atau SS1 dari jenazah korban. "Senjata api organik yang dipegang korban dibawa kabur pelaku," kata Brigjen Iwan.

Jenazah Serka Sahlan telah dievakuasi dari lokasi dan rencananya siang ini akan diterbangkan ke Timika, untuk selanjutnya dibawa ke Makassar. Untuk diketahui, Serka Sahlan merupakan prajurit TNI yang berstatus sebagai Bawah Kendali Operasi (BKO) di Kodim Persiapan. Dia merupakan prajurit dari Kodim 1404/Pinrang.

Saat ini TNI tengah melakukan perburuan terhadap pelaku, Para pelaku melarikan diri ke dalam hutan beberapa saat setelah melakukan penyerangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya