Kisah Jenderal TNI Bawa Puluhan Jet Tempur ke RI Hingga Wafat di RSCM

VIVA Militer: Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi (kanan)
Sumber :
  • TNI AU

VIVA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang ke-7 ini dikenal, karena mengadakan beberapa pesawat untuk memperkuat persenjataan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Puluhan pesawat itu adalah Hercules versi C-130H/HS/130MP, 15 pesawat tempur F-5E Tiger II, 20 jet latih Hawk Mk-53, sejumlah jet L-29, satu skadron pengintai Boeing B737-2x9, lebih dari 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk, 40 pesawat latih AS-202 Bravo, 14 unit heli AS-330 Puma, dan beberapa radar EWS/GCI Thomson.

Pria yang sangat berjasa ini adalah Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi. Data yang dihimpun VIVA Militer Kamis 24 September 2020, jenderal penyandang 4 bintang emas itu tercatat menjabat sebagai KSAU pada tahun 1977 hingga 1982.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Saat masih menjadi penerbang TNI AU yang tergabung dalam Skadron 3, ternyata pria asal Kebumen ini pernah turut andil dalam Operasi Penumpasan Gerombolan Kahar Muzakar. Ketika menumpas operasi di Ujung Pandang, Ashadi diketahui mengawaki pesawat P-51 Mustang.

Selain menjabat sebagai KSAU, Ashadi juga pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Hussein Sastranegara tahun 1964. Lalu dua tahun kemudian menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Udara tahun 1966, dan Pangkowilu V Jakarta 1970.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

VIVA Militer: Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi (kedua dari kiri)

Setelah itu, Ashadi memutuskan untuk pensiun tahun 1983. Meski sudah pensiun dari dunia militer, Ashadi diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat antara tahun 1983 dan 1986.

Tidak hanya berhenti sampai di situ, pada tahun 1986, pria asal Jawa Tengah itu juga pernah menjabat sebagai penasihat Menneg Ristek/Ketua BPPT (1986). Bahkan ia juga pernah menjadi penasihat pabrik mesin pesawat buatan Inggris, Rolls Royce, dan juga tercantum sebagai anggota South East Asia Rolls Royce Advisory Group.

Hingga akhir hayatnya, ia masih tetap aktif dalam berbagai kegiatan dengan sesama purnawirawan TNI AU. Ashadi juga aktif di gerakan Barisan Nasional (Barnas). Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, diusianya yang ke 80 tahun.

Ia diketahui meninggal dunia pada 18 Maret 2008, akibat serangan stroke di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Selama mengabdikan hidupnya untuk Angkatan Udara, Ashadi dianugerahi hampir 40 tanda kehormatan.

Baca: Kisah Laksamana TNI yang Ikut Petisi Kritik Jenderal Soeharto

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya