Universitas Bakrie Bangun Gedung Energy Plus

Penyerahan MoU dari Dirjen ESDM pada Ketua YPB Ike N Bakrie
Sumber :
  • Dok. YPB

VIVAnews - Pada 12 April 2012, di Hotel Aston Bogor Nirwana Residence, Yayasan Pendidikan Bakrie menyelenggarakan peresmian kerja sama pembangunan Student Center Universitas Bakrie, sebagai Gedung Energy Plus pertama di Indonesia.

Bom Temuan Bekas Perang Dunia II Diledakkan di Lanud Silas Papare

Kerja sama ini didahului dengan penyerahan MoU antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Yayasan Pendidikan Bakrie, dan Program Energy Efficiency in Industrial Commercial and Public Sector (EINCOPS).

Ini merupakan bagian kerja sama dari Environmental Support Program, di bawah pengawasan bilateral dari Kementerian Luar Negeri Denmark kepada pemerintah Indonesia.

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

MoU ini juga menandakan kerja sama antara tiga pihak terkait implementasi audit desain energi, yaitu sebuah proses untuk memelopori penggunaan efisiensi energi yang dimulai dengan pembangunan Gedung Student Center Universitas Bakrie di kampus Bogor.

Gedung Energy Plus ini akan menggunakan sumber daya yang dapat diperbaharui dan menghasilkan energi untuk memenuhi kebutuhan listrik. Selain itu, gedung ini akan menghasilkan energi tambahan yang bersih untuk lingkungan sekitarnya, yang disebut juga Energy Plus Building.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

“Sebagai yayasan yang bertanggung jawab penuh dalam pembangunan dan kegiatan Universitas Bakrie, kami merasa terhormat atas terciptanya kerja sama yang sangat baik dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan tentunya dengan Kementerian Luar Negeri Denmark melalui EINCOPS," kata Ike N Bakrie, ketua Yayasan Pendidikan Bakrie.

"Ambisi dari Yayasan Pendidikan Bakrie untuk mendesain dan membangun gedung Energy Plus di Indonesia dengan fokus pada efisiensi energi perlu disambut dengan baik. Kerja sama ini merupakan program pilot projects yang didukungan pemerintah Denmark," kata H.E. Borge Petersen, Duta Besar Denmark untuk Indonesia.

Tujuan pembangunan Gedung Student Center ini adalah untuk mengimplementasikan sebuah gedung seluas 2.000 m2, dengan penggunaan energi plus, berdasarkan bahan Energy Efficiency (EE). Proyek ini akan menjadi model solusi energi yang ramah lingkungan dan berpotensi menjadi contoh bagi sektor publik maupun swasta di Indonesia.

"Pembangunan Gedung Energy Plus ini sejalan dengan apa yang saat ini sedang  kami promosikan, yaitu budaya menghemat energi dan air sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2011, mengenai penghematan energi dan air," kata Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 

"Energi efisiensi merupakan bentuk investasi dalam pemanfaatan energi, pembangunan, perilaku dan iklim ramah lingkungan. Hal ini lebih dari sekadar perubahan dalam infrastruktur. EINCOPS berniat mempromosikan energi efisiensi di Indonesia sebagai proyek percobaan," kata Melany Tedja, Co-Team Leader EINCOPS Jakarta.

Universitas Bakrie menyambut kesempatan ini dengan komitmen untuk memulai perilaku "Go Green". Kampus di Bogor ini akan menjadi sebuah karya seni dengan fasilitas dan teknologi terbaru yang ramah lingkungan. Arsitektur bangunan dan landscape didesain untuk meminimalisasi dampak negatif kepada lingkungan sekitar.

"Kami bangga, bahwa Gedung Student Center Universitas Bakrie akan menjadi salah satu gedung yang ditunggu-tunggu pembangunannya. Karena ini merupakan sebuah inovasi dan terobosan dalam konsep Energy Plus, pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara," tutur Sofia W Alisjahbana, Rektor Universitas Bakrie. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya