Menyiapkan Diri Menghadapi Kematian

Kematian adalah awal kehidupan yang baru
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Setiap manusia yang dilahirkan pasti akan mengalami kematian. “Berani lahir, berani mati”. Itulah sepotong kalimat bijak yang sering aku dengar. Tidak ada manusia yang abadi, semuanya akan berakhir dengan kematian. Kita tidak tahu kapan, di mana, dan bagaimana kita akan menghadapi kematian kita, giliran kita.

Buku Karya Penulis Israel yang Diduga Pengaruhi Zara Lepas Hijab Beredar di Indonesia

Mengapa kematian terasa seperti sebuah misteri? Tentu saja karena tidak ada yang tahu bagaimanakah kematian itu terjadi. Sekali orang mengalaminya, dia tidak akan kembali untuk menceritakan bagaimana rasanya dan apa yang ada di dalamnya. Sehingga cerita tentang kematian ikut berakhir sampai nyawa terlepas dari tubuh seseorang.

Sekalipun ada yang mungkin mati suri dan bisa kembali hidup untuk menyampaikan sesuatu mengenai kematian tentu itupun masih sebuah tanda tanya, apa benar kematian seperti yang diceritakan orang tersebut. Setiap kita yang terpenting dalam menghadapi kematian kelak adalah menyiapkan diri sebaik-baiknya, membawa bekal sebanyak-banyaknya. Ibarat tentara yang hendak perang, medan perang tidak diketahui maka sebaiknyalah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mengantisipasi apa yang sekiranya akan terjadi dan akan dihadapi.

Muncul Rumor Park Bo Ram Dibunuh dan Bunuh Diri, Agensi Akhirnya Umumkan Hasil Autopsi

Aku memercayai ada kehidupan setelah kematian, yang artinya akan ada pertanggungjawaban atas setiap hal yang aku lakukan di dalam kehidupanku, di hadapan penciptaku. Apakah yang akan aku pertanggungjawabkan? Tentu saja banyak. Seperti perkataan, perbuatan, pikiran, dan hatiku semasa hidup. Semuanya itu tentang apa yang telah aku lalui dan perbuat. Tidak peduli bagaimana kelak aku akan menghadapi kematian, dengan cara bagaimana dan kapan, yang terpenting sepanjang hidupku aku telah melakukan semua yang terbaik, agar tidak ada penyesalan saat aku kelak berhadapan muka dengan penciptaku.

Setiap agama yang ada di muka bumi tentu memiliki pedoman dan prinsip-prinsip yang berbeda. Tapi semuanya sama yaitu ingin membawa manusia menuju kebaikan. Tidak ada sebuah agama pun yang mengajarkan agar manusia menjadi jahat. Adalah sebuah langkah bijak jika sedini mungkin kita menjadi penurut-penurut dalam menjalankan setiap ajaran agama kita dengan baik. Tentu dengan tidak menjadi orang yang gampang menyalahkan ajaran agama orang lain adalah agama yang salah dan sesat.

Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia

Tidak ada yang tahu manakah yang kelak akan benar di mata Tuhan, jadi mengapa harus berdebat tentang baik, buruk, salah dan benarnya sebuah agama? Biarlah masing-masing orang memilih jalan kepercayaan yang dianggapnya benar dan baik serta cocok di hatinya.

Dan biarlah setiap orang melakukan setiap ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya. Tentu agar nanti saat menghadap Tuhan untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatan di dalam kehidupannya, manusia bisa berkata, “ini aku Tuhan, aku siap menghadapi pengadilan-Mu”. Kematian tidak lah menakutkan bagi setiap orang yang telah mempersiapkan diri. (Tulisan ini dikirim oleh Merry_mirthasari)

Marcell Siahaan

Jadi Mualaf, Marcell Siahaan Tak Ingin Paksa Anak Ikuti Keyakinannya

Marcell Siahaan baru-baru ini berbagi kisahnya tentang perjalanan spiritualnya dan keputusannya untuk memeluk agama Islam menjadi mualaf dan tak ingin paksa anaknya.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024