Kegiatan Pengembangan Potensi Membatik Masyarakat Donomulyo

Membatik
Sumber :
  • u report
VIVA.co.id
Mengenal Lebih Dekat Carmanita Si Desainer Batik
- Membatik memang bukan mata pencaharian utama masyarakat Donomulyo, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada potensi membatik bagi masyarakat di sana. Karena adanya potensi tersebut, maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindag) di Kabupaten Malang memberikan perhatiannya dalam usaha untuk melakukan pengembangan keterampilan membatik. Kegiatan ini bekerjasama dengan Program Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia yang untuk pelaksanaannya dibantu oleh kelompok KKN 135 UMM yang ditempatkan di Desa Tempursari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Dengan mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Hasil Tembakau dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan, Mengurangi Pengangguran dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Industri Hasil Tembakau bagi IKM Batik", maka dilaksanakan pelatihan membatik yang berlokasi di rumah Ibu Sri Sukisti selaku pengurus di Puskesmas yang menangani Program Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia di Kabupaten Malang. Ia diajak bekerjasama untuk menyelenggarakan pelatihan membatik di Kecamatan Donomulyo dan ditambah dari kecamatan lain karena adanya kemitraan lansia lintas kecamatan.
Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq


Pelatihan membatik dilaksanakan selama dua hari, yaitu dari tanggal 27-28 Juli 2016 dan diikuti oleh 10 desa yang ada di kecamatan Donomulyo. Peserta perwakilan dari masing-masing desa tersebut sebagian besar mengikutsertakan lansia yang masih produktif pada khususnya. Meskipun begitu, peserta yang berminat untuk mengikuti pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh lansia saja, tetapi anak muda dan ibu-ibu juga memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pelatihan ini. Selain itu peserta juga diikuti oleh kader, pengurus lansia, anggota PKK, dan para guru yang tertarik terhadap membatik.


Karena keberadaan lansia di wilayah Kecamatan Donomulyo ini memiliki potensi membatik, tapi belum dikembangkan, maka pemerintah mengajak Bidang Program Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas untuk memberi perhatian terhadap masyarakat, khususnya IKM Batik dengan memberikan pelatihan membatik ini.


Tidak sekadar untuk membatik, tapi juga meningkatkan ilmu membatik bagi lansia yang produktif. Jadi, pelatihan ini diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan kemampuan serta meningkatkan kualitas dan mutunya bagi pengrajin batik, bukan sebagai pelatihan bagi pemula.


Kegiatan membatik di masyarakat Donomulyo ini awalnya mandiri dari masing-masing masyarakat. Dan karena kemandiriannya ini, timbul perhatian khusus dari pemerintah melalui Disperindag, maka kerajinan membatik ini dibina oleh pemerintah untuk dikembangkan.


Tujuan dari dilaksanakannya pelatihan membatik ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Seperti cara pewarnaan yang dapat dilakukan lebih cepat dan simpel. Setelah pelatihan membatik, akan dibuat kelompok untuk pengrajin batik dari peserta pelatihan membatik agar ilmu yang didapat dari pelatihan tidak terhenti dan terus dapat berlanjut untuk jangka panjang. Untuk ke depannya, Disperindag juga akan ikut serta dalam memantau kegiatan bagi pengrajin batik serta membantu dalam pemasarannya.


Dengan adanya bantuan dari Kelompok KKN 135 UMM, peserta yang kooperatif serta dukungan penuh dari penyelenggara, pelatihan dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Ibu Sri Sukisti berharap agar peserta dapat mengembangkan ilmu yang didapat dari pelatihan membatik, dan pemerintah dapat terus peduli terhadap perkembangan keterampilan masyarakat.


"Maju terus pantang mundur, perkumpulan ini jangan dibuyarkan. Kalau bisa cari teman yang lain biar tambah banyak dan lebih semangat untuk melakukan kerajinan membatik ini," ucap Ibu Sri Sukisti tentang harapan untuk perkumpulan dari pengrajin membatik yang telah terbentuk ini.
(Tulisan ini dikirim oleh R. Abu Chori, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya