Suarti, Tukang Jamu Keliling yang Tak Pernah Putus Asa

Bude Suarti dan bakul jamunya.
Sumber :

VIVA.co.id – Di pagi buta, seorang wanita berpakaian kebaya dan berkerudung hendak berjalan-jalan membawa bakul yang di dalamnya terdapat botol-botol berisikan jamu, juga ember kecil. Wanita kelahiran 50 tahun silam itu bernama Suarti. Merupakan ibu dari dua anak, dengan suaminya yang bernama Rusdianto.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Menurutnya, ia telah berjualan jamu keliling dari tahun 1977 dan pekerjaan suaminya kala itu sebagai tukang becak, yang sekarang telah menjadi sopir bajaj. “Saya berjualan jamu dari dulu di sini loh, Ndo. Sekitar tahun 1977 dan dulu waktu masih sekolah saya juga menjadi tukang cuci,” ujarnya dengan suara yang lembut dan kekhasan medok Jawa-nya, sambil menyuguhkan segelas jamu yang saya pesan.

Di daerah Jakarta Selatan, tepatnya daerah Cikoko, di situlah Bude Suarti tinggal dan mencari nafkah. Walaupun bude hanya jualan jamu keliling dan pakde sebagai sopir bajaj, tapi mereka telah berhasil membiayai kuliah dua anaknya sampai sarjana.

Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo dari Masa Kecil yang Sulit Menuju Puncak Kejayaan

Bude Suarti seorang wanita yang sederhana. Baginya asal bisa makan sudah sangat bersyukur. Anak pertamanya bernama Sri Mariati yang lulusan Universitas Don Bosco, dan anak keduanya bernama Didi Sulaiman, lulusan Universitas Suryadarma.

Bude Suarti pernah mengalami keadaan  yang sangat menyulitkan dalam hidupnya. Yaitu ketika dirinya terlilit utang yang jumlahnya cukup besar. Dan saat itu ia harus membayar dengan bunganya yang mencapai 2,5 juta rupiah. Tapi berkat usahanya yang keras serta kegigihannya dan tidak pernah putus asa ia dapat melunasi utangnya tersebut.

Hebat, Sosok Mazhab Fiqih Ini Bisa Khatam Al-Quran Hingga 60 Kali Selama Ramadhan

Bude Suarti sangat menginginkan anak-anaknya kuliah. Karena Bude Suarti tidak ingin nasib anak-anaknya kelak seperti kehidupannya. Sehingga ia dan suaminya banting tulang demi anak-anaknya. Hingga mereka bisa menggapai cita-cita dan mendapatkan kehidupan yang layak.

“Untuk makan daging dan ayam itu hanya saat-saat tertentu saja, Ndo. Yang penting anak-anak dan suami bisa makan, dan sehat. Alhamdulillah, kesehariannya pasti makan sayur,” terangnya. Bude Suarti mempunyai tujuan dalam hidupnya.  “Tujuan saya waktu itu hanya fokus pada makan dan kuliahi anak. Saya tidak mau anak-anak tuh seperti saya,” ucapnya jelas.

Target Bude Suarti dalam membiayai kuliah anak-anaknya tercapai. Hingga anak pertamanya sudah menikah dan mempunyai anak. Anak pertama bude sekarang tinggal di Jawa bersama suami dan mertuanya. Terkadang, Bude Suarti merindukan Sri yang sulit sekali bertemu dengannya. Walaupun begitu, namun dia selalu mendoakan anak serta keluarga kecilnya yang jauh tersebut. (Tulisan ini dikirim oleh Aisyah Ridanti dan Shinta Clara Fau, mahasiswa FakultasI lmu Komunikasi, Univeristas Pancasila, Jakarta)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya