Aksi Damai dan Tuduhan Makar pada Tokoh Bangsa

Aksi damai 212 di Jakarta.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Jejaring mantan aktivis mahasiswa gerakan reformasi 1998 yang berhimpun dalam Jaringan '98 mengapresiasi dan salut hormat atas Aksi Bela Islam III Penjarakan Ahok (Aksi 212). Aksi berlangsung lancar dan damai, dipimpin para ulama dan habaib dengan diikuti jutaan massa umat Islam dari berbagai daerah dan negara.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

"Luar biasa aura perlawanan yang muncul dari keyakinan membela agama Islam dari kasus penistaan yang dilakukan Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Energi yang besar ini hendaknya disikapi bijaksana. Dengan secepatnya menggelar sidang peradilan Ahok yang mampu memenuhi rasa keadilan rakyat," ujar juru bicara Jaringan '98 Ricky Tamba, Jumat (2/12/2016).

Seminggu lalu, Jaringan '98 sudah menyatakan keyakinan tak ada indikasi makar menggulingkan pemerintah. Dan menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk datang menemui para ulama dan tokoh saat aksi 212. Serta menghindari intrik fitnah dari pembisik ngaco yang hendak membuat presiden salah langkah.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

"Alhamdulillah Presiden Jokowi mau datang salat Jumat di Monas serta memberikan pidato di tengah para ulama dan tokoh. Tetapi sayangnya, niat positif presiden diciderai dengan insiden penangkapan para tokoh senior bangsa jelang pelaksanaan Aksi 212. Padahal mereka bersuara kritis selama puluhan tahun sebagai manifestasi kecintaan yang tulus dan mendalam akan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tutur Ricky.

Dalam analisis Jaringan '98, penangkapan putri proklamator Rachmawati Soekarnoputri, budayawan Ratna Sarumpaet, musisi Ahmad Dhani, Mayjen (Purn) Kivlan Zein, akademisi Sri Bintang Pamungkas, Hatta Taliwang, Syahganda Nainggolan, dll akan menimbulkan kegaduhan baru dan menimbulkan tanda tanya di masyarakat. Kenapa Ahok tak ditangkap dan ditahan walau sudah jadi tersangka pidana penistaan agama Islam, tapi justru para tokoh yang berseberangan dengan Ahok yang ditangkap dan dituduh makar?

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

"Sebaiknya Polri segera membebaskan para tokoh senior tersebut dan segera aparat penegak hukum menggelar peradilan atas Ahok secara adil dan bebas dari intervensi kekuasaan. Bila berlarut-larut, krisis politik dapat terjadi dan akan berimbas negatif ke dunia perekonomian. Karena dunia internasional juga mengamati tensi politik terkini di Indonesia. Tangkap Ahok, stop tuduh makar para tokoh bangsa!" pungkas Ricky Tamba. (Tulisan ini dikirim oleh Ricky Tamba, Jaringan’98)

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyampaikan hasil survei.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Pengamat politik meyakini amicus curiae atau sahabat pengadilan tidak akan memengaruhi putusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap perkara sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024