Renungan untuk Indonesiaku

Ilustrasi kemiskinan.
Sumber :
  • kamipastipeduli.com

VIVA.co.id – Minggu (22/01), sekitar pukul 20.00 WIB, saya membeli dua plastik kerupuk dari sepasang suami istri tuna netra yang berjualan. Mereka berjalan kaki dibantu tongkatnya, dari Slipi hendak pulang ke Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Sementara Senin (23/01), pukul 22.30 WIB di seputaran Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, saya membeli dua bungkus kue semprong dari seorang pedagang pikulan. Dia bercerita, sejak pagi berkeliling jalan kaki dan dagangannya sepi.

Ampun Gusti Allah. Makin miris hati hamba-Mu ini melihat nasib mereka. Yang mungkin juga menjadi garis hidup jutaan rakyat miskin Indonesia lainnya. Saat para pejabat korup dan politisi busuk bersenang-senang menikmati hasil rampokannya di hari libur dan malam hari, jutaan rakyat dipaksa bekerja keras hanya demi menyambung hidup tak kenal waktu.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Negara makin kehilangan makna. Para penguasa lalim semakin semena-mena. Tapi saya yakin bahwa Allah tak pernah tidur. Dia akan selalu bersama mereka, menjaga yang lemah dan papa. (Tulisan ini dikirim oleh Ricky Tamba, Jakarta)
 

Politisi Golkar, Idrus Marham

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Terutama karena ia bisa membuat omon-omon dengan gampangnya merekayasa seribu fakta.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024