Ridho, Si Kecil yang Selalu Semangat Meraih Cita-cita

Ridho, siswa yang berprestasi. (foto u-report)
Sumber :

VIVA.co.id – Badan boleh kecil, namun kecerdasan jangan anggap enteng. Bocah berambut ikal bernama Ridho Solihin Wirahinan, kelahiran Sukabumi ini patut diberikan apresiasi besar untuk semangatnya dalam menempuh pendidikan. Anak Rumah Yatim kelahiran 2004 dan lama tinggal di Bogor ini bercita-cita ingin menjadi seorang profesor dan qari (pembaca  Alquran) di Indonesia.

Viral Alquran Dilempar Petugas saat Eksekusi Rumah Yatim Piatu

Selama di Rumah Yatim, banyak aktivitas yang ia kerjakan. Mulai dari kegiatan internal maupun eksternal asrama, bahkan sibuk pula di sekolah. Jam belajar pun ia maksimalkan dengan baik. Tak tanggung-tanggung, dari jam 8 sampai jam 10 malam kembali diisi dengan waktu belajar.

“Habis isya belajar sampai jam 10 malam. Kalau di sekolah, suka belajar bersama anak-anak, terutama sesama anak-anak yatim yang lain,” cerita Ridho saat ditanya pola belajar menjadi juara kelas. Kerja kerasnya pun terjawab. Satu semester di sekolah berbuah manis dengan berhasil meraih juara 1 dari 36 siswa.

Pergilah Dinda Cintaku

Tidak mudah mengalahkan anak-anak dari keluarga yang mungkin secara ekonomi dan fasilitas sangat mendukung. Tidak hanya menjadi bintang kelas, ia pun juga menjadi bintang bagi agamanya sendiri. Hal ini diwujudkan dengan berhasil menghafal Alquran hanya dalam waktu empat bulan untuk juz 30.

Semua perjuangan tersebut dilakukan demi membahagiakan kedua orang tuanya. Ridho yang ditinggal sang ayah karena penyakit gagal ginjal sejak kelas 4 SD di Cibatok 01 Bogor ini bertekad akan memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Yatim. Apalagi sehari-hari ibunya hanya bekerja sebagai penjual minuman botol di pabrik untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tanggungan dua anak yang masih bersekolah cukup berat dijalani sang ibu saat ini.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Bocah lucu yang begitu lugas ketika berbicara tersebut juga mengutarakan bahwa dirinya sangat beruntung bisa menjadi bagian Rumah Yatim. Selain bisa bertemu banyak teman, belajar hal yang baru di Jakarta, juga ada amanah besar yang sang ibu titipkan pada dirinya.

“Ridho kalau sudah besar nanti harus jadi kiai. Kalau belajar harus sungguh-sungguh supaya cita-citanya tercapai,” cerita Ridho mengulang kata-kata ibunya yang kini sudah berusia 49 tahun.

Keinginan sang ibu pun ia buktikan selama belajar di Rumah Yatim. Selain menjadi bintang kelas, ia pun ikut berbagai program keterampilan keagamaan, seperti tahfiz di asrama. Serta bergabung seni baca Alquran di sekolah. Siswa MTs Jamiatul Huda ini berharap keinginan ibunya bisa direalisasikan di masa mendatang. (Tulisan ini dikirim oleh Muhammad Burniat)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya