Meski Tak Berayah, Ugi Tetap Semangat Bersekolah

Sugiarti, siswa cerdas berprestasi.
Sumber :

VIVA.co.id – Ia bernama Sugiarti. Ia sudah dilatih kuat dan tegar sejak kecil. Sejak usia 4 tahun, ia sudah ditinggal pergi ayahnya. Sang ibu yang terpaksa menjadi kepala keluarga memilih menjadi TKW dikarenakan ingin memperbaiki kondisi perekonomian dan harus meninggalkan ia dan kedua adiknya. Setelah ditinggalkan ibunya bekerja, gadis yang sering disapa Ugi ini beserta kedua adiknya dititipkan ke saudara.

Pergilah Dinda Cintaku

Kehidupan yang sederhana tidaklah menyurutkan semangat Sugiarti untuk mengenyam pendidikan. Gadis ini tidak henti berdoa supaya diberi rezeki agar tetap melanjutkan sekolahnya. Doa Ugi terkabul ketika Darwan, kepala asrama cabang Tegal memberi motivasi agar berani melangkah jauh supaya tidak diam di tempat, dan menawarinya masuk ke Rumah Yatim Surabaya.

Saat itu, Ugi berstatus sebagai anak asuh cabang Tegal. Ia mulai berpikir kalau dirinya tinggal di Rumah Yatim maka pendidikannya akan lebih terjamin. Mau beli buku pelajaran apapun akan terbeli. Akhirnya, pada usia 13 tahun Ugi mulai tinggal di Rumah Yatim Surabaya, meninggalkan kedua adiknya.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

“Ayah yang telah menjadi motivasi saya untuk bersekolah seringgi-tingginya. Ayah juga pernah sukses di bidang pertanian walaupun tidak lulus SD. Berarti Ugi juga bisa sesukses ayah, apalagi kalau Ugi sekolah tinggi,” ujar Ugi. Hal tersebutlah yang mendorong Ugi untuk kuliah jurusan pertanian.

Gadis yang lahir di Tegal, 23 Oktober 1996 ini merupakan anak yang terbilang berprestasi. Karena Ugi selalu berada di peringkat pertama di sekolahnya. Saat kelas 3 SMA, Ugi sudah fokus mengerjakan tes SBMPTN setiap harinya, karena mengandalkan SNMPTN saja tidaklah memungkinkan. Selain belajar untuk UN, Ugi pun menyempatkan untuk mempelajari soal-soal SBMPTN sembari mencari tahu universitas yang menyediakan fakultas pertanian.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

SITH-R ITB (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati program Rekayasa) Institut Teknologi Bandung merupakan pilihan pertama Ugi saat tes SBMPTN. Karena ia merupakan tipikal orang yang tidak memercayai satu kemungkinan, ia pun mencoba mengikuti ujian tulis UGM fakultas teknologi pangan dan hasil pertanian. Setiap hari Ugi berdoa untuk kelulusannya. Lima hari setelah tes SBMPTN, doa Ugi terkabul saat melihat hasil pengumuman tes SBMPTN.

Ugi diterima di ITB fakultas SITH-R ITB, perasaan Ugi sangatlah bahagia. Namun, beberapa hari setelah pengumuman hasil SBMPTN, Ugi masih tetap penasaran akan hasil tes tulis UGM. Setelah membuka hasil tes tulisnya, ternyata Ugi juga diterima. Kebahagiaan Ugi semakin bertambah. Dalam waktu bersamaan, Ugi juga merasakan kebingungan antara memilih berkuliah di ITB atau UGM. Sesuai dengan arahan kebijakan direktorat pendidikan Rumah Yatim, akhirnya Ugi pun memilih untuk berkuliah di ITB dan telah resmi menjadi mahasiswa di sana. (Tulisan ini dikirim oleh Sinta Guslia)

Viral Alquran Dilempar Petugas saat Eksekusi Rumah Yatim Piatu

Viral Alquran Dilempar Petugas saat Eksekusi Rumah Yatim Piatu

Video proses eksekusi rumah yatim piatu viral di media sosial. Pasalnya diduga terjadinya pelemparan Alquran oleh petugas eksekusi saat mengosongkan rumah tersebut.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2021