VIVA.co.id – Suatu ketika ada seorang anak kelas 1 Sekolah Dasar (SD) sedang menyanyikan lagu yang berlirik tentang cinta. Kemudian sang ibu menegurnya lalu menanyakan, "Apakah kamu hafal surat pendek di Alquran?" Sang anak tidak menjawab sama sekali, dan hanya menggelengkan kepalanya saja.
Peristiwa ini menggambarkan bahwa hafal Alquran masih menjadi permasalahan di kalangan umat Muslim. Pada tanggal 25 Mei 2017 lalu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengadakan Wisuda I Tahfidh se Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Gresik. Acara yang digagas oleh Tajdied Center Surabaya, PWM Jatim, dan Tajdied Center Gresik ini berlangsung penuh khidmat.
Ketua Tajdied Center Gresik, Ustaz Adi Mustafa, M.Pd.I mengatakan bahwa tujuan diadakannya wisuda tahfidh adalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Alquran. Sehingga kelak Alquran tidak hanya dibaca, tapi juga dihafal dan diamalkan.
Acara yang dihadiri oleh petinggi berbagai lembaga di Muhammadiyah seperti Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PWM Jawa Timur, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Gresik, dan lain sebagainya ini merupakan ajang prestasi bagi para penghafal Alquran dari seluruh kota di Jawa Timur.
DR. Okrisal Eka Putra, Lc. MA selaku sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa dengan diadakannya Gerakan Muhammadiyah Menghafal diharapkan di setiap rumah tangga ada satu hafiz (penghafal) Alquran. Sehingga ketika mereka menjadi pejabat, mereka menjadi pejabat yang hafal Alquran. Dengan demikian akan terjadi pemerintahan yang bersih.
"Acara Wisuda Tahfidh ini akan berlangsung setiap tahun dan akan mencetak para hafiz dari berbagai kota di Jawa Timur,” imbuh Ketua Tajdied Center Jawa Timur, Ustaz Misbahul Munir dalam sambutannya.
Para wisudawan dan wisudawati yang mengikuti acara ini berjumlah 317 orang. Sedangkan pesertanya mulai dari guru, siswa, maupun karyawan. Pada ajang Wisuda I ini, ada satu sekolah yang menjadi juara favorit, yaitu dari kota Tulungagung. Dimana di sekolah ini, kepala sekolahnya menerapkan kepada semua elemen di lingkungan sekolah mulai dari kepala sekolah sendiri, guru, siswa, sampai tenaga pesuruh, diwajibkan untuk menghafal Alquran. (Tulisan ini dikirim oleh Aroz, Surabaya)