Batasi Penggunaan Smartphone untuk Hidup Lebih Baik

Pengguna smartphone di suatu stasiun kereta di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Kemajuan teknologi terasa begitu pesat dalam satu dua dekade terakhir, khususnya teknologi mobile phone dan smartphone.  Sangat banyak fitur yang ditawarkan memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

THR Cair! Yuk Simak Daftar Hp Realme Terbaru Harga 2 Jutaan untuk Meriahkan Lebaranmu

Seperti menjalankan usaha online, membaca berita terbaru, menulis dan mengirimkan pekerjaan via email, membayar tagihan bulanan, menelepon relasi dan keluarga, mencari lokasi tempat yang belum Anda ketahui, maupun berbelanja. Ada pula yang dirasakan begitu mengasyikan sampai lupa waktu dan tempat. Seperti menulis di dinding media sosial ataupun berbagi momen seperti dalam Facebook, Twitter, Instagram, dan Path.

Dengan banyak kemudahan, muncul sugesti seakan seluruh dunia dapat diakses dengan mudah dalam genggaman tangan pengguna smartphone. Hal ini menyebabkan seseorang sangat enggan terpisah jauh dan lama dari smartphone kesayangannya. Di saat hal ini berlebihan, orang tersebut dapat dikatakan mengidap nomophobia.

Siap-siap Menyambut Xiaomi 14 di Indonesia

Akronim nomophobia sendiri memiliki kepanjangan dari No Mobile Phone Phobia (Daniel Wong, 2015).  Ada penelitian tentang Annual Report on Internet Trends yang mengindikasikan bahwa lebih dari 80 persen anak muda menyatakan smartphone tidak pernah jauh dari sisi mereka. Sementara 80 persen dari pengguna smartphone selalu mengecek ponsel mereka dalam rentang 15 menit sejak bangun tidur.

Padahal, kecanduan smartphone lambat laun akan menjadi masalah baik secara psikis maupun fisik. Kita akan menjadi pribadi yang individualis, apatis, dan emosional secara psikis dan secara fisik yang dapat menimbulkan beberapa gejala penyakit. Apa Anda salah satu dari pecandu smartphone itu? Tentu saja kita tidak mau terkena efek negatif dari penggunaan smartphone kesayangan kita, dan ada beberapa cara untuk melawan kecanduan itu, berikut tipsnya:

THR Cair Saatnya Beli HP Baru, Harga Rp1,4 juta Sudah Dilengkapi AI

1. Jangan jadikan smartphone sebagai alarm atau beker pagi hari, karena Anda pasti tergoda untuk menggunakan barang kesayangan Anda ini. Sebaiknya, Anda memakai jam beker, karena bila menggunakan smartphone pasti ada godaan saat Anda melihat notifikasi yang muncul dan akan menelusurinya.

2. Mematikan bentuk notifikasi umum dari smartphone, kecuali telepon, SMS, dan kalender. Karena sering kita tergoda untuk menggunakan smartphone dengan munculnya notifikasi yang sebenarnya Anda tidak perlu langsung mengetahui. Misalnya apabila seseorang menyukai status, mengikuti di Instagram, atau mengirimkan email.

3. Mute grup chat Anda seperti BBM, Whatsapp, LINE, atau sejenisnya. Mute adalah sebuah fitur menghilangkan notifikasi pesan yang masuk. Saya menggunakan fitur ini untuk semua grup chat yang ada di aplikasi messenger kecuali grup chat yang berisi kolega di tempat kerja yang memang membicarakan proyek yang sangat penting. Kalau Anda seperti kebanyakan orang, sebenarnya pesan-pesan yang kamu dapatkan dari grup ini tidak time-sensitive kok. Artinya, obrolannya tidak perlu dibalas saat itu juga.

4. Saat muncul dorongan keinginan untuk menggunakan smartphone, tutup mata dan tarik napas dalam. Karena dorongan untuk mengecek smartphone layaknya sebuah gelombang. Jika kita bisa bertahan beberapa saat, dorongan tersebut akan lewat begitu saja dan kita bisa kembali bekerja. Inilah yang saya rekomendasikan ketika kamu merasa ‘harus’ mengecek ponselmu (padahal sebenarnya tidak perlu). Tutup matamu dan ambil napas dalam-dalam. Tarik nafas 3 detik dan keluarkan napas 3 detik berikutnya. Dorongan tersebut biasanya berangsur-angsur akan menghilang. Bagaimana kalau ternyata dorongan tersebut masih ada? Lakukan lagi hal yang sama berulang.

5. Bila perlu, uninstall berbagai aplikasi media sosial yang dirasakan tidak terlalu dibutuhkan. Dengan menghapus aplikasi yang tidak kita gunakan akan menghapuskan kekusutan yang ada pada smartphone kita dan mengurangi waktu untuk mengeksplorasi aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan begitu, kita semakin mudah mengatasi kecanduan smartphone kita. Menghapus aplikasi yang tidak kamu gunakan atau yang jarang digunakan juga akan memberi ruang lebih pada penyimpanan smartphone, meningkatkan masa pakai dan performa baterai smartphone Anda.

6. Letakan smartphone Anda di posisi agak jauh atau laci, saat Anda di tempat kerja. Untuk diketahui, distraksi karena smartphone dapat mengakibatkan kesalahan dalam pekerjaan Anda. Anda harus memperketat diri untuk tidak menggunakan smartphone saat di tempat kerja, tempat makan, kamar mandi, kamar tidur, mengendarai kendaraan, atau saat berinteraksi dengan relasi dan keluarga.

7. Selalu usahakan memposisikan smartphone off saat malam hari dan posisi luar kamar tidur bila perlu. Kalau Anda benar menaruhnya di luar kamar, maka Anda butuh berjalan ke luar dalam keadaan setengah sadar (karena mengantuk) dan kamu harus menunggu sekitar 30 detik saat ponselmu booting (menyala dari kondisi mati). Maka, kemungkinan kamu akan memilih kembali tidur daripada melihat ponsel, dan memang seharusnya begitu.

8. Usahakan bertatap muka langsung dengan relasi atau keluarga untuk interaksi. Sehingga kita lebih dapat memahami emosi yang terkandung. Tidak hanya melalui emoticon yang menggemaskan yang menjadi fitur andalan berbagai media sosial sekarang. Ingat, ada pepatah terkait smartphone, “Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat”.

9. Batasi diri kapan waktu Anda untuk menggunakan smartphone per hari. Ada beberapa aplikasi yang dapat Anda unduh. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk mengetahui berapa lama pemakaian ponsel selama sehari. Hal ini sekaligus dapat memonitor waktu pemakaian. Serta memberitahu Anda berapa jam dalam sehari Anda menggunakan gadget tersebut. Selain itu, ia juga dapat mengingatkan Anda bila sudah terlalu lama menggunakan smartphone, contohnya aplikasi Quality Time.

10. Pakai password saat membuka smartphone, minimal 15 karakter panjangnya dan mengikut sertakan simbol dan huruf besar. Mengapa harus panjang passwordnya? Ketidak nyamanan membuka ponsel dapat menimbulkan keengganan untuk menggunakan ponselmu tanpa berpikir. Sehingga Anda menggunakannya untuk hal-hal yang benar-benar perlu saja.

11. Minta tolong bantuan dan dukungan orang di sekitar Anda, seperti keluarga dan sahabat dengan keinginan Anda untuk membatasi penggunaan smartphone yang berlebihan, sehingga selalu dapat dingatkan. Bila perlu titipkan smartphone ke orang terdekat Anda.

12. Lakukan hobi Anda yang tentunya tidak menggunakan smartphone seperti olahraga tentu sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, daripada berjam-jam terpaku menghadap layar kaca smartphone. Untuk fotografi, dapat dengan membawa kamera kesayangan untuk mengabadikan tiap momen saat Anda berwisata, tidak melulu memotret menggunakan smartphone. Sedangkan, untuk menonton film Anda dapat pergi ke bioskop. Karena di saat kita pergi ke luar pasti ada suasana baru yang muncul daripada menonton film di smartphone. Sosialisasi dengan selalu sediakan waktu setiap hari untuk bercengkerama dengan orang sekitar Anda sekitar dua jam atau lebih per hari.

Smartphone sebenarnya dibuat untuk hidup manusia lebih produktif. Namun, saat kita terlena pada segala kemudahan yang ditawarkan dan menjadi kecanduan smartphone, maka kita akan diperbudak oleh smartphone sendiri.

Hal ini tentu berdampak buruk bagi hubungan kita dengan orang lain, pekerjaan, dan hidup kita. Saya berharap uraian yang ada di atas dapat dilakukan sehari-hari. Sehingga kita memiliki waktu dan energi untuk membangun interaksi sosial yang baik, bermakna, dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Mari berusaha menghilangkan kecanduan yang berlebihan pada smartphone kita dan mulailah berkontribusi bagi dunia. (Tulisan ini dikirim oleh dr. Santoso Cokro, Jakarta)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya