Perayaan Idul Fitri Muslim Indonesia di Utrecht Belanda

Salat Idul Fitri di Utrecht, Belanda.
Sumber :

VIVA.co.id – Komunitas Muslim Indonesia di Utrecht, Belanda akhirnya melaksanakan salat Idul Fitri 1438 H di lapangan sepakbola. Bukan tanpa sebab mereka melaksanakan salat Idul Fitri tahun ini di lapangan sepakbola, tepatnya di Sportpark Vechtzoom, Rio de Janeirodreef 203, 3563 VS, Utrecht.

Merayakan Kemenangan di Tengah Pandemi COVID-19

Alasan utama pemindahan tempat pelaksanaan salat Id ini karena musala yang disewa oleh Komunitas Muslim Indonesia di Utrecht yang tergabung dalam Stichting Generasi Baru (SGB), dalam rentang waktu beberapa tahun ini sudah tidak mampu menampung jemaah yang terus bertambah. Di samping itu, Idul Fitri tahun ini jatuh bertepatan dengan hari Minggu. Sehingga banyak jemaah yang datang bersama sanak famili. Ini adalah kali pertama mereka salat Id di lapangan terbuka.

Dalam sambutannya menjelang pelaksanaan salat Id, Bapak Dian Syachroni mewakili panitia Idul Fitri, memaparkan beragam kegiatan selama bulan suci Ramadan termasuk keterlibatan SGB dalam menyalurkan zakat, infak dan sedekah di daerah Merak, Banten Indonesia bekerjasama dengan Global Wakaf Foundation-Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Diskon Superindo, Perempuan Cantik Tipu Korbannya Sampai Miliaran

Ia  juga mewakili Ketua SGB-Utrecht, Bapak Supardi Hasanudin, sekali lagi mengajak kaum muslimin Indonesia bersama-sama berpartisipasi dan bergotong royong mewujudkan mimpi indah untuk mendirikan sebuah masjid dan pusat budaya Indonesia di Utrecht, kota terbesar keempat sekaligus kota pelajarnya Belanda.

Ia pun tak lupa mengimbau jemaah dan siapapun yang ingin berkontribusi memberikan donasi. Baik berupa infak, sedekah ataupun wakaf untuk masjid dipersilakan mengunjungi link berikut https://kitabisa.com/masjidutrechtbelanda.

Kesawan City Walk Besutan Wali Kota Bobby Nasution Ditutup

Pelaksanaan salat Id sendiri dimulai pukul 09.00 CET, dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan oleh Ustaz Asep Nurhalim, Lc., M.Pd.I. Tema khotbah adalah "Ramadhan Membentuk Kepribadian yang Mulia". Dalam uraiannya, khatib menjelaskan tentang tiga kunci kemuliaan bagi kaum muslimin yang harus selalu dimiliki dan dipertahankan yang bisa diperoleh dari puasa Ramadan.

Pertama, bertaqwa kepada Allah SWT. Kedua, menjalin hubungan yang baik dengan sesama muslim. Dan ketiga taat kepada Allah dan rasul-Nya. Selesai khotbah, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan santap siang menu khas Lebaran yang sangat dinantikan oleh kami semua.

Kenangan kami akan nikmatnya ketupat Lebaran terobati dengan sajian lontong instan yang tersedia dengan cita rasa yang tak jauh berbeda. Semakin nikmat makan bersama sambil lesehan di sekitar lokasi pelaksanaan salat Id. Jemaah juga bisa menikmati acara bazar dan konser amal grup nasyid lokal.

Meski dalam nuansa kebersahajaan, tanpa tradisi ketupat, tanpa gema takbir sepanjang malam yang saling bersahutan, tanpa nuansa mudik seperti di tanah air, namun indahnya jalinan ukhuwah di perantauan membuat kami sedikit terobati akan rindu kampung halaman di Indonesia. Semoga kami dipertemukan dengan Ramadan dan Idul Fitri yang akan datang.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H. Taqobbalallahu minna wa minkum shiyamanaa wa shiyamakum. Barakallahu Fikum. (Tulisan ini dikirim oleh Ristiyanti Handayani, SGB-Utrecht, Belanda)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya