- U-Report
VIVA.co.id – Meskipun ada kesepakatan untuk tidak mendatangkan alat berat sebelum akses jalan Kretek-Pandansari diperbaiki, namun pelaksana proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) tetap membandel. Bahkan, pelaksana proyek mendatangkan alat berat tersebut ke lokasi proyek dengan pengawalan personel TNI.
Untuk mengklarifikasi persoalan tersebut, sejumlah elemen masyarakat seperti Pemuda Pancasila, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perwakilan Pengusaha Lokal Paguyangan, menyambangi Koramil 11/Paguyangan. Kedatangan sejumlah elemen masyarakat tersebut disambut baik oleh Danramil 11/Paguyangan, Kapten Komari untuk audiensi sekaligus silaturahmi.
Mardiyanto, selaku perwakilan LSM mengatakan, pelaksanaan perbaikan jalan sebagaimana tuntutan warga sebelumnya ternyata sampai sekarang belum dilaksanakan. Padahal, jalan tersebut vital artinya bagi masyarakat karena sebagai akses ekonomi.
"Jika mendatangkan alat berat, khawatirnya jalan akan semakin rusak karena beban jalan semakin berat ketika dilalui alat berat,” ujar Mardiyanto di hadapan Danramil 11/Paguyangan, Kamis (6/7). Menanggapi pengawalan alat berat oleh personel TNI, Komari menegaskan hal tersebut dilakukan atas perintah atasannya.
Sebagai pelaksana, dirinya hanya bisa mematuhi perintah atasannya tersebut. "Kami tidak mengetahui adanya kesepakatan tersebut. Sekiranya ada pemberitahuan, mungkin akan menjadi pertimbangan atasan kami dalam mengambil keputusan," kata Komari. (Tulisan ini dikirim oleh Yudhi Prasetyo, Brebes)