Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental bagi Generasi Milenial

Generasi muda yang sibuk dengan gadget-nya.
Sumber :
  • http://www.gomuda.com

VIVA – Menjaga kesehatan mental dalam diri harus diperhatikan di samping kesehatan jasmani. Karena sesungguhnya, kesehatan mental sangat berhubungan dan saling memengaruhi terhadap kesehatan jasmani.

Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Tahukah teman-teman apa itu psikosomotis? Psikosomotis merupakan suatu penyakit fisik yang muncul akibat pengaruh dari pikiran-pikiran atau bermasalahnya kesehatan mental seseorang. Psikosomatis sangat rentan menyerang generasi milenial.

Seperti sering kali kita sebagai pelajar merasakan malas melakukan aktivitas, merasa cemas dan takut ketika melakukan aktivitas kampus atau sekolah seperti presentasi. Dengan munculnya tanda-tanda denyut jantung menjadi cepat, perut mulas, sakit kepala, nyeri dada, dan lain-lain.

Profil Andi Jerni, Atlet Karate yang Sentil Balik Omongan Megawati Soal Sumbangsih Generasi Milenial

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dengan baik dalam pola kehidupan kita. Untuk mengelola serta menyeimbangkan kesehatan mental dan jasmani. Oleh karena itu, yuk kita simak bagaimana cara menjaga kesehatan mental tersebut.

Pertama, pendekatan diri kepada Tuhan. Dengan melakukan pendekatan diri kepada Tuhan yang Maha Esa seperti beribadah dapat membuat hati, pikiran, dan jiwa menjadi lebih tenang. Tidak hanya itu, kita pun dalam melakukan aktivitas akan dipenuhi dengan optimistis dan yang terpenting adalah selalu mendapatkan kekuatan dan bantuan secara batiniah maupun lahiriah.

Viral Lagi Video Megawati Remehkan Sumbangsih Generasi Milenial pada Negara, Disentil Atlet Karate

Kedua, berolah raga. Berbagai aktivitas olah raga seperti jogging, berenang, dan bermain badminton dapat membuat tubuh kita menjadi optimal dan positif. Tidak hanya itu, olah raga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan mental juga, seperti meningkatkan fungsi otak dan mengurangi stres.

Dengan berolah raga, tubuh akan bereaksi termasuk juga otak. Sebagai responnya, otak akan melepaskan beberapa hormon seperti endorphine dan neurotransmitter yang bisa mengubah suasana hati kita menjadi positif.

Ketiga adalah dengan melakukan hobi yang kita senangi. Berbagai hobi yang dapat dilakukan oleh kalangan remaja saat ini seperti coloring, camping, penpalling, dan lain-lain dapat mengatasi tekanan dan membantu kita semakin percaya diri. Serta menjaga emosi yang kita rasakan secara langsung maupun tidak langsung.

Keempat adalah senyum salam sapa. Senyum salam sapa dapat meredakan emosi negatif dan merasakan kebahagiaan untuk diri sendiri dan lingkungan. Dengan berbagi salam senyum sapa kita memberikan energi positif dan sangat membantu menjalin relasi antara kita dengan teman-teman di kampus maupun di sekolah.

Kelima dengan bercerita. Ayo mulailah bercerita mengenai perasaan yang dirasakan kepada teman terdekat kita. Atau lebih baik kepada orang tua. Dengan bercerita, kita akan merasa didukung dan tidak sendirian.

Keenam adalah beristirahat. Carilah waktu untuk beristirahat dan santai. Jangan terlalu memaksakan tubuh kita untuk terus melakukan aktivitas kampus dan sekolah. Jika tubuh kita lelah, berikan waktu untuk istirahat atau tidur sejenak. Agar otak dan tubuh kita bisa bekerja dengan optimal dan terhindar dari emosi-emosi atau hal-hal negatif.

Tidak hanya keenam faktor di atas yang dapat memberikan hal positif untuk kesehatan mental kita, tetapi keenam faktor tersebut sangatlah berharga untuk mengelola kesehatan mental kita. Sehingga kita dapat terhindar dari gangguan mental yang akan menyebabkan munculnya psikosomatis dalam diri kita.

Dengan menjaga kesehatan mental yang sama pentingnya dengan kesehatan jasmani, kita bisa melakukan berbagai aktivitas di kampus dan sekolah secara optimal dan positif. (Tulisan ini dikirim oleh Elfa Nadida)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya