Ojol Mirip Gundala dari Depok ‘Ancam’ Grab dan Gojek

Ojol Mirip Gundala dari Depok ‘Ancam’ Grab dan Gojek
Sumber :

VIVA – Satu lagi penantang baru bisnis transportasi online hadir di Indonesia. Berbeda dengan Grab dan GoJek, kontestan baru kali ini tampil dengan gaya nyentrik dan unik layaknya sang superhero. Ia adalah Gaspol Indonesia.

Tak Diberi Tempat Parkir, Ratusan Ojol Geruduk AEON Mall Tangerang

Sesuai dengan namanya, moda tranportasi ojek online itu pun digagas oleh putra-putri lokal yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Lisa Subandi, salah satu CEO Gaspol Indonesia mengungkapkan, awal mula dia merintis bisnis tersebut, karena kerap menggunakan transportasi online.

“Saat itu, saya sering berdiskusi denga pengemudi. Saya pikir mereka sejahtera, ternyata mereka tidak seperti apa yang saya bayangkan. Soal pendapatan, justru sebaliknya. Jadi, mereka seolah terpaksa. Dari situ, saya terbesit bikin transportasi online, berangkat dari keluhan para driver dan kita analisa,” katanya pada wartawan, Jumat 6 September 2019

3 Ojek Online asal Rusia, Ada yang Beroperasi di Indonesia

Nama Gaspol sendiri, kata Lisa adalah sebuah singkatan yang artinya Gerakan Anti Susah Pengemudi Online.

Lisa pun menjelaskan, dari trip yang driver atau mitra Gaspol ambil, maka akan diberikan pemotongan 20 persen.

Gak Nyangka Ojol Kirim Pesan yang Bikin Kaget Penumpangnya

“Dua persen kita kembalikan ke rider untuk tabungan, ada juga trip mingguan, bulanan, dan kalau mereka melebihi trip mereka dapat bonus tujuh persen. Ada maintenance juga, 70 trip sebulan, kita keluarkan ganti oli sendiri. Kalau dia mau mendapat income yang besar, maka harus kerja lebih keras,” bebernya

Hal lain yang membuat beda Gaspol dengan para pendahulunya adalah dari sisi tampilan. Lisa mengakui, pihaknya terinspirasi dari ikonik superhero. Dan, semua atribut itu memiliki filosofi

“Warna merah menandakan bendera kita dan sebagai lambang keberanian untuk perubahan para rider (mitra). Terus, ada sayap kanan kiri di jaket, itu melambangkan keseimbangan para rider dan konsumen. Jadi, di Gaspol ini kita tidak akan merekrut rider sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan dari segi pengguna,” ujarnya

Lisa menegaskan, pihaknya lebih baik mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Karena hal itu terkait dengan keamanan dan kenyamanan para rider maupun konsumen. “Helm ada sayap lambang negara kita, kan Garuda Pancasila. Nah, kita terinpirasi dari Garuda, melambangkan perlindungan, karena kita superhero yang melindungi konsumen.”

Lisa Subandi, CEO Gaspol Indonesia

Sementara itu, Humas Gaspol, Iman Berkat membantah keras, jika tampilan yang disuguhkan pihaknya menjiplak dari tokoh superhero yang saat ini sedang booming, yakni Gundala. “Kita bukan nyontek Gundala, tetapi kita berdasarkan lambang negara Garuda Pancasila. Konsumen sendiri butuh super hero, penjemputan dan keamanan,” katanya

Saat ini, lanjut Iman, Gaspol Indonesia telah merambah ke sejumlah daerah di antaranya, Jabodetabek, Bali, Lampung, Surabaya, Pontianak, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Palembang, dengan jumlah mitra telah mencapai sekira 10 ribu driver. “Ini asli buatan dalam negeri, tanpa investor. Asli warga Depok,” tuturnya     

Sementara itu, Salim Rianto yang juga CEO Gaspol Indonesia menambahkan, keselamatan dan keamanan konsumen maupun driver merupakan skala prioritas. Maka itu, pihaknya pun menyiapkan berbagai langkah berbasis digital untuk melindungi para mitra maupun pelanggan.

“Di aplikasi kita sendiri ada panic button. Jadi, apabila ada terjadi yang membahayakan dari pihak konsumen dan driver bisa pencet tombol itu dan ada tindakan khusus. Akan terlacak, karena ada GPS yang kita punya. Nanti ada tim yang bergerak,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya