Puluhan Karyawan Positif COVID-19, Pabrik Suzuki Tetap Beroperasi

Logo Suzuki.
Sumber :
  • Carscoops

VIVA – Sebanyak 71 orang karyawan pabrik kendaraan Suzuki di Tambun, Bekasi dinyatakan positif tertular virus COVID-19. Saat ini, sebagian menjalani perawatan di rumah sakit dan lainnya menjalani karantina mandiri.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

“Saat ini di pabrik Tambun I, ada 71 orang karyawan yang terpapar COVID-19. Meski sudah menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dengan ketat, penularan tersebut tidak bisa dihindari,” ujar Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor, Seiji Itayama melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Jumat 28 Agustus 2020.

Baca juga: Dishub Beri Bocoran Kapan Ganjil Genap Motor Mulai Berlaku di Jakarta

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Meski demikian, pabrik SIM disebutkan tetap beroperasi memproduksi kendaraan. Namun, Itayama menjelaskan bahwa dalam rangka mengurangi penyebaran virus, perusahaan memutuskan untuk mengurangi kapasitas produksi menjadi hanya 50 persen saja.

Pengurangan kapasitas produksi kali ini dilakukan di pabrik Tambun I sebagai lokasi perakitan sepeda motor, sejak 24 Agustus 2020 hingga kondisi sudah kondusif.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Suzuki disebutkan juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan tindakan yang direkomendasikan tim Gugus Tugas Covid-19. Termasuk, melakukan PCR test terhadap semua karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar, dan rapid test kepada seluruh karyawan Suzuki lainnya.

Pemantauan kegiatan karyawan juga diperketat. Setiap karyawan diwajibkan memberikan laporan harian kepada atasannya, terkait kondisi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat libur kerja.

“Menurut tim Gugus Tugas COVID-19, kasus yang terjadi di Suzuki kemungkinan besar berasal dari transmisi dari luar perusahaan. Untuk itu, kami berencana melakukan rapid test setiap 2 minggu sekali agar mampu mendeteksi gejala lebih dini,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya