Industri Otomotif RI Diyakini Masih Punya Harapan

perakitan All New Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hadi Suprapto

VIVA.co.id - Penurunan penjualan sektor otomotif berimbas pada hengkangnya Ford dan berhentinya Mabua menjual Harley-Davidson di Indonesia. Penurunan penjualan sudah terlihat sejak 2015 lalu.

Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty

Di 2015, penjualan mobil berdasarakan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hanya tercatat 1,01 juta unit, turun 16 persen dibandingkan 2014 yang tembus 1,21 juta unit.

Sementara untuk sepeda motor, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan roda dua secara nasional hanya sebanyak 6,48 juta unit.

Belum Lama Meluncur, Penjualan Calya Sudah Salip Agya

Sementara pada periode yang sama tahun lalu, angkanya lebih banyak 8,8 persen atau 6,76 juta unit.

Menurut pengamat otomotif Bebin Juwana, dalam kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan sektor pasar otomotif menunggu hingga mencapai titik terendah.

JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun

“Jadi, apakah penurunan saat ini sudah mencapai titik terendah, dan akan turun lagi? Kalau memang sudah, nanti akan ada titik terang dan terlihat kembali (meningkat),” ujar Bebin saat berbincang kepada VIVA.co.id, Jumat 5 Februari 2016.

Meski sedang mengalami keterpurukan, Bebin menyatakan, industri otomotif sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Selain potensi pasar yang masih besar, sektor ini juga memiliki padat karya.

Hanya saja, lanjutnya, karena kondisi ekonomi yang saat ini sedang melemah, hal itu membuat sejumlah masyarakat mengurungkan niat untuk membeli mobil atau mengganti dari model lama ke model anyar.

“Memang, saat ini bisa dibantu oleh perusahaan pembiaayaan seperti leasing. Tapi cicilannya itu kan harus tetap dibayar. Jadi, bagi mereka yang sudah punya mobil pun lebih memilih menunda, apalagi mobilnya belum rusak,” ungkapnya.

Bebin menuturkan, industri otomotif di Indonesia memiliki harapan, meski di tahun yang akan datang transportasi umum yang saat ini sedang dibuat pemerintah akan beroperasi.

“Seperti negera-negara maju lainnya,  transportasi umum tetap diperlukan. Dan di sana, mereka setiap hari pakai umum, namun akhir pekan menggunakan mobil pribadi. Karena, tidak mungkin juga sekeluarga naik motor,” jelas dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya