Ini Target dan Strategi Hino Hadapi Persaingan di 2016

Sasis paling gres Bus Hino CNG.
Sumber :
  • FOTO: Toto Pribadi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kondisi penjualan kendaraan di Tanah Air belakangan jauh dari kata cerah. Hal ini terjadi karena daya beli masyarakat yang merosot karena faktor perlambatan ekonomi di Indonesia.

Waspada, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Mau Pecah!

Tak terkecuali, pasar kendaraan komersial. Pada tahun 2015 penurunan disektor kendaraan tersebut merosot hingga 31 persen dari total kategori 2 (light duty truck) dan kategori 3 (medium duty truck). Namun, Hino justru mampu meningkatkan market share pada semua kategori.

Namun tahun lalu diakui Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo, merupakan tahun yang sulit.

Vespa 140th of Piaggio: Edisi Terbatas Merayakan 140 Tahun

"Penurunan terjadi cukup besar secara market, untuk kendaraan niaga tahun lalu. Tapi secara keseluruhan, kami bertahan dengan banyaknya pilihan produk baru yang kami berikan,” ungkapnya di kawasan Sudirman, Jakarta.

Meski tahun ini masih dinilai sulit, Santiko mengungkapkan bila Hino optimis mampu menaikan penjualan sebanyak 10 persen dibandingkan 2015. "Tahun ini kita memiliki target penjualan sampai 25.300 unit, angka tersebut naik 10 persen dibandingkan penjualan tahun 2015," tambahnya, Selasa 8 Maret 2016.

3 Kendaraan Hino Dapat Sertifikat TKDN

Sebagai informasi, tahun 2014 Hino berhasil mengukuhkan penjualan sebanyak 29.947 unit dan tahun 2015 22.153 unit.

Ini Strategi Hino di 2016

Berbagai strategi telah dipersiapkan agen tunggal pemegang merek Hino di Indonesia itu. Santiko mengungkapkan, tahun ini kondisi otomotif dipredikai masih belum mengalami peningkatan yang signifikan.

"Tahun ini sepertinya masih sama. Hanya saja kita harus tetap berharap tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, walaupun penjualan kendaraan di Januari kemarin turun 23 persen," ungkapnya di kawasan Sudirman, Jakarta.

Meski demikian, Santiko optimis kondisi otomotif Tanah Air akan membaik tahun ini, terlebih dengan pelayanan servis dan penyediaan spare part bagi konsumennya.

"Kita berharap kebijakan pemerintah dapat menaikan daya beli. Perbaikan infrastruktur saat ini sudah baik, kami hanya menunggu efek dari hal tersebut. Namun tentu saja tahun ini kami juga memiliki strategi untuk meningkatkan penjualan," tambahnya.

Walaupun secara produk, Hino tidak menghadirkan line-up baru, produsen otomotif asal Jepang tersebut akan meningkatkan pelayanan after sales dan penyediaan sparepart bagi konsumennya.

"Kita secara produk engga, pengalihan saja, karena kita saat ini memiliki banyak sekali varian bagi konsumen. Kami yakin dengan kontrak servis, after sales, penyediaan sparepart merupakan hal utama. Kita mau bagaimana di kondisi sulit konsumen tetap mampu menikmati sparepart dengan harga murah," kata Santiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya