Desain Mobil Anak Bangsa Dapat Penghargaan Internasional

Dimas dan Freksa dengan desain mobil mereka.
Sumber :
  • Januar Adi Sagita (Surabaya)

VIVA.co.id – Kreativitas mahasiswa Indonesia dalam berkarya semakin diakui dunia. Buktinya, baru-baru ini dua orang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, berhasil menyabet penghargaan kelas dunia, berkat desain mobil mereka.

BYD Pajang Mobil Konsep Ocean-M di Auto China 2024

Mereka adalah Andhika Dimas Dwiputra dan Freksa Arista Ihsan, yang merupakan mahasiswa Program Studi Desain Produk Industri, dan berhasil merancang desain mobil bernama Audi Ayrus. Mereka sukses meraih penghargaan Honorable Mention dalam ajang Michelin Challenge Design 2017.

Freksa mengatakan, desain mobil yang dirancangnya adalah jenis mobil Le-Mans, yakni salah satu mobil yang biasa dipakai untuk balap ketahanan di luar negeri.

Mobil Konsep Ini Bikin Penumpang Berasa di Kamar Hotel

“Tapi di Indonesia, mobil ini belum begitu populer, sehingga tidak banyak yang tahu,” kata Freksa di Surabaya.

Sesuai dengan karakter balap Le-Mans, dia merancang mobil itu agar bisa tahan melakukan balapan sepanjang hari, atau 24 jam, tanpa henti. Hal itu juga sesuai dengan tema dari kompetisi, yaitu The Design for The Win.

Kerennya 5 Mobil Konsep Daihatsu di Japan Mobility Show 2023

“Tapi, tetap harus memerhatikan unsur lainnya, misalnya estetika, pemecahan masalah dan kemampuan adaptasinya di masa depan,” kata Freksa.

Fungsi Ayrus yang tidak dimiliki oleh mobil rancangan para pesaingnya yakni ide melayang. Maksudnya, fungsi mesin yang biasanya menjadi penggerak utama ban, akan dihilangkan.

"Jadi, bisa dikatakan mobil kami ini tidak memiliki mesin. Hanya ada sistem magnet, sehingga tanpa suspensi. Kita menggunakan sistem penggerak dinamo, karena memang tetap dibutuhkan kecepatan maksimal," ujarnya.  

Sementara itu, Dimas berharap, karyanya juga bisa diterima di industri otomotif dalam negeri. Sebab, hal itu bisa memberikan semangat kepada generasi muda agas terus berkreasi.

“Sudah banyak karya anak Indonesia yang justru mendapatkan pengakuan dari luar negeri. Contohnya kompetisi ini, kami ada di 20 besar dan berhasil menyingkirkan sekitar 1.600 peserta dari 80 negara lainnya,” kata Dimas. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya