Fenomena, Wanita Seksi Mulai Hilang dari Pameran Otomotif

SPG-SPG seksi di Bangkok Motor Show 2015.
Sumber :
  • Paultan.org

VIVA – Ajang balap Formula 1 sepertinya bukanlah satu-satunya pihak yang mulai mengucapkan selamat tinggal pada kehadiran wanita seksi sebagai pendukung acara. Sebab, langkah yang sama mulai menggejala di industri otomotif.

IIMS 2024 Siap Digelar, Pakai Semua Area JIExpo Kemayoran

Banyak merek mulai menyatakan bakal tak menggunakan model wanita sebagai pemanis booth, di tiap pameran otomotif. Langkah ini tentu menandai adanya perubahan perspektif gender dalam industri yang telah lama memantik pembeli mobil pria dengan umpan wanita berbalut pakaian minim.

Dalam laporan Paultan, Minggu 4 Maret 2018, setidaknya aksi ini bakal mulai terlihat pada ajang Geneva Motor Show, pekan depan. Salah satu merek menolak menggunakan SPG seksi adalah pembuat mobil asal Korea, SsangYong. Menurutnya, para penjual atau pemanis booth nantinya akan diisi banyak model pria, dan wanita dengan pakaian sopan.

Daftar Mobil Paling Favorit di Pameran GJAW 2023

Pernyataan selanjutnya disampaikan Lexus, merek premium dari Toyota. Lexus bahkan menegaskan tidak akan menggunakan model sama sekali.

Berikutnya datang dari Fiat Chrysler Automobiles (FCA). Fiat menyatakan sudah membatalkan kontrak dengan beberapa model wanita yang sebelumnya diniatkan bakal tampil mendukung acara. Fiat khawatir akan dikritik jika tetap memboyongnya.

Mobil SUV Baru Siap Mengaspal di GIIAS 2022

Perubahan Paradigma

Beberapa merek lain yang masih tetap akan menggunakan jasa wanita adalah Toyota dan Nissan. Tetapi keduanya menegaskan, para wanita itu tak akan mengumbar aurat alias berbalut pakaian sopan.

"Waktu telah berubah. Lebih masuk akal untuk menggunakan spesialis produk, karena kami menjual mobil," kata juru bicara Nissan, Sara Jenkins.

Maraknya kampanye antigadis seksi di ajang pameran otomotif rupanya berpendekatan dari mulai banyaknya merek otomotif yang sepakat dengan pandangan gender. Terlebih Women Sport Trust, organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak wanita di dunia turut memberi dukungan.

Sebelumnya, beberapa merek lain seperti Maserati, Jeep, dan Alfa Romeo sudah lebih dahulu meninggalkan kesan murahan itu. Mereka menampilkan model-model yang tak menonjolkan keseksian pada berbagai ajang pameran otomotif.

Selain meminimalkan sasaran objek porno aksi, dengan menghormati hak-hak wanita, mereka juga sadar dewasa kini pembeli mobil bukan cuma datang dari konsumen pria, namun wanita.

Sebagai contoh, menurut laporan, persentase wanita yang memiliki mobil di Inggris melonjak 66 persen dalam satu dekade terakhir pada 2016. Sementara itu, di Jerman --pasar mobil terbesar di Eropa-- sepertiga pelanggan mobil baru merupakan wanita. Angka tersebut sedikit lebih tinggi ketimbang Prancis, yaitu 37 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya