Diajak Ngebut 200 Km/jam, Presiden Jokowi 'Deg-degan'

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Jokowi bercerita pengalamannya berada di dalam mobil mewah dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam. Pengalaman itu ia dapatkan saat berkunjung ke Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. Begitu turun dari pesawat, Jokowi saat itu langsung dijemput oleh Putra Mahkota Syekh Muhammed bin Zayed Al-Nahyan.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Dia langsung dibawa oleh Putra Mahkota ke dalam kendaraannya. Hanya mereka berdua di dalam mobil, dan Syekh Muhammed sendiri yang mengendarai mobil itu. 

"Jadi, saya hanya berdua dengan Syekh Muhammed, orang paling kaya di dunia dengan investasinya sangat besar. Sangat besar sekali. Saya naik mobil, disetiri beliau, kecepatannya lebih dari 200 km per jam. Saya sudah, ‘Waduh, ini benar-benar ini pinter nyetir atau enggak.’ Saya nggak ngerti," ungkap Jokowi sambil tersenyum saat mengenang kejadian itu di Istana Bogor, Kamis 16 November 2017.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Berada di dalam mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi, Jokowi mengaku sempat timbul kekhawatiran. Namun, muncul juga rasa penasaran, mobil apa yang bisa melaju cepat dan mulus seperti itu. 

"Menyetir sambil ngebut di jalanan yang begitu halusnya. Lebih dari 200 km per jam. Mobilnya enggak ada merek. Saya cari-cari mereknya, biasanya ada, enggak ada. Enggak tahu pesannya di mana juga," kata Jokowi. 

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Ia mengaku sempat ingin bertanya ke Syekh Muhammed, mobil apa yang ia tumpangi dan dikendarai oleh putra mahkota tersebut. 

"Saya mau tanya, gengsi, disetiri sendiri. Yang lain mengikuti, pontang-panting di belakang," tuturnya. (ren)

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024