- VIVA/Pius Mali
VIVA – Sebagai pendatang baru di pasar mobil penumpang, kehadiran Wuling Motors perlu diperhitungkan. Karena dua produk Wuling, Confero dan Cortez cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia sebagai mobil Multi Purpose Vehicle (MPV).
Hal itu terbukti dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) periode Januari sampai Juni 2018, di mana penjualan wholesales kedua MPV Wuling tembus 8.120 unit. Posisi Wuling pada semester satu ada di peringkat delapan yang mengalahkan penjualan Nissan, Datsun dan Mazda.
Meski sudah terjual ribuan unit, namun mobil Wuling dalam kondisi bekas hingga kini ternyata masih sulit ditemukan. Seperti pengakuan dari para pedagang mobil bekas di kawasan Jakarta. Bahkan di WTC Mangga Dua sebagai sentra bursa mobil bekas terbesar di Jakarta, Wuling terbilang langka.
“Saya enggak pernah lihat ada Wuling di WTC. Menurut saya mobil seperti Wuling baik Confero atau Cortez jika bekasnya ada harganya turun 20-30 persen,” ujar Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih kepada VIVA, Selasa 21 Agustus 2018.
Menurutnya, penurunan harga tersebut terbilang normal untuk merek mobil pendatang baru. Tapi jika dibandingkan dengan brand Jepang seperti Toyota dan Honda, penurunan harga 20-30 persen terbilang cukup besar.
“Penurunan harga Wuling diprediksi sama dengan mobil Nissan, kalaupun ada sekarang kondisi bekasnya pasti over kredit, karena sesuai segmentasi pasar. Kalau dari pengalaman saya setiap mobil baru keluar, pasti tiga bulan kemudian di WTC sudah ada, Xpander saja sudah ada,” tuturnya.
Pedagang mobil bekas lainnya juga mengatakan hal yang sama. Fadli pemilik ruang pamer Bambu Kuning Motor di kawasan Cipinang, mengatakan, sampai detik ini belum ada orang yang menjual mobil Wuling yang menawarkan juga tidak ada.
Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) akan melakukan ulang lelang mobil Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy Satriyo dengan harga murah karena tidak laku.
