- viva.co.id/Jeffry
VIVA – Ban cadangan menjadi salah satu kelengkapan utama yang ada di mobil. Karet bundar tersebut sangat membantu ketika ban utama kempis akibat paku atau benda tajam lainnya.
Namun pada mobil-mobil baru, termasuk mobil listrik, ban serep sudah jarang ditemui. Alasannya, ban serep bisa menambah bobot total kendaraan. Selain itu, ruang penyimpanan ban cadangan bisa digunakan untuk menaruh baterai.
Di Indonesia, kata Direktur Sarana Perhubungan Darat Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Sigit Irfansyah, mobil-mobil baru, termasuk kendaraan listrik nantinya tidak wajib memiliki ban cadangan.
"Isu ban serep ini luar biasa perbincangannya. Karena, di undang-undang kan mobil harus ada ban serepnya. Tetapi, Peraturan Menteri Perhubungan yang baru, kendaraan boleh tidak memiliki ban serep," kata Sigit di Jakarta, Selasa 25 September 2018.
Jika mobil tidak memiliki ban serep, kata Sigit, maka pabrikan atau produsen wajib menggunakan teknologi run flat tyre pada empat ban utama. Sehingga, pengemudi bisa tetap merasa aman dan nyaman, saat ban mengalami kendala di jalan raya.
"Jika sudah menggunakan ban dengan teknologi Run Flat Tyre atau RFT, boleh tidak punya ban serep. itu ada di Peraturan Menteri 33 tahun 2018," ujarnya.
Pada pasal 14 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor tertulis: Ban cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf g dan pasal 12 ayat (1) huruf g dapat diganti dengan penggunaan teknologi pengganti fungsi ban cadangan.
Sementara, pada Pasal 14 ayat 2 tertulis: pengganti ban cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. Run Flat Tyre yang dilengkapi dengan indikator tekanan ban;
b. Tire repair kit; atau
c. Teknologi lain.
