Mobil Made In Indonesia Bakal Seliweran di Australia

Wuling Motors mengekspor mobil Almaz dengan merek Chevrolet Captiva
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Tak hanya sebagai negara dengan potensi penjualan produk otomotif yang besar, Indonesia juga dilirik menjadi basis produksi kendaraan. Hingga saat ini, sudah ratusan ribu unit kendaraan yang diproduksi di dalam negeri dan diekspor.

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Jika melihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, angka ekspor kendaraan dalam bentuk utuh alias completely built up, semakin meningkat setiap tahunnya. Pada periode Januari hingga Agustus 2018, jumlahnya sebanyak 161.121 unit.

Pada periode yang sama di tahun ini, angkanya naik 27 persen menjadi 205.791 unit. Dari jumlah tersebut, produk Toyota buatan pabrik Daihatsu yang paling banyak dikapalkan ke luar negeri.

Pro Kontra Eksploitasi Pasir Laut, Pengamat Maritim Bilang Begini

Dari puluhan negara yang menjadi tujuan ekspor, Australia hingga kini belum bisa ditembus oleh Indonesia. Padahal, potensinya sangat besar, mengingat banyak pabrikan mobil memutuskan untuk tutup di Negeri Kanguru.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan Wuling untuk hal tersebut. Merek China itu dipilih, karena mereka memproduksi kendaraan dengan label Chevrolet, yang banyak peminatnya di Australia.

Terpopuler: 10 Mobil Listrik Terlaris, Kendaraan Ini Bikin Indonesia Jadi Sorotan

“Pak Menteri (Menperin Airlangga Hartarto) meminta, supaya mereka mengisi pasar Australia. Karena, General Motors di sana juga kan sudah cukup besar namanya, potensial. Pihak Wuling juga kemarin akan mendiskusikan hal ini,” ujarnya di Jakarta, Senin 30 September 2019.

Selain Wuling, Putu juga menyebut ada satu merek lain yang dianggap berpotensi menembus pasar benua paling selatan tersebut. Sayangnya, ia tidak mau menyebutkan nama perusahaan itu.

Pameran Manufaktur Indonesia.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Kinerja positif sektor manufaktur dinilai menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan orientasi ekspor. 

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024