- VIVA/ Ngadri/ Kalimanta Barat
VIVA – Asia Tenggara dikenal sebagai surga dari buah-buahan tropis. Salah satunya adalah durian, yang banyak ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Wanginya yang tajam dan rasanya yang manis, membuat banyak orang tidak bisa menolak buah ini saat disodorkan.
Saat ini Malaysia sedang dilanda musim durian. Para petani panen dan mulai menjual hasil kebun mereka di berbagai kota yang ada di Negeri Jiran. Sayangnya, harga jual yang dipatok tidak seragam. Hal itu menjadi sorotan Kementerian Perdagangan Malaysia.
Dilansir VIVA Otomotif dari Worldofbuzz, Senin 6 Juli 2020, para pedagang durian di Malaysia cenderung tidak memberi label harga, sehingga calon pembeli tidak dapat mengetahui secara langsung berapa uang yang harus mereka keluarkan.
Parahnya lagi, ada beberapa pedagang yang sengaja menaikkan harga jual, apabila melihat pembelinya adalah orang kaya. Mereka menjadikan mobil konsumen sebagai patokan, jika datang dengan mobil mewah maka harganya akan dinaikkan 2-3 kali lipat.
Oleh sebab itu, pemerintah akan mengawasi lapak para pedagang durian yang tersebar di wilayah Kuantan, Jerantut, Bentong, Lipis, Raub, dan Temerloh, sehingga tidak ada lagi penipuan terhadap konsumen.
Mereka juga memeriksa timbangan yang digunakan pedagang, untuk memastikan tidak ada trik yang biasa dipakai agar durian terlihat lebih berat dari bobot aslinya.
Sejauh ini, baru ada satu pedagang yang tertangkap basah mengatrol harga durian hingga ke batas yang tidak wajar. Sementara, tiga lainnya terbukti menggunakan timbangan yang sudah diutak-utik.
Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan
Di balik kesuksesan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia tersebut memiliki gaji yang fantastis dari PSSI dengan nilai kontra miliaran. Gaji itu bisa beli mobil mewah.
